Home » Kongkow » Kesehatan » Gejala Demam Rematik Akut pada Anak yang Bisa Merusak Fungsi Jantung

Gejala Demam Rematik Akut pada Anak yang Bisa Merusak Fungsi Jantung

- Rabu, 13 November 2019 | 07:00 WIB
Gejala Demam Rematik Akut pada Anak yang Bisa Merusak Fungsi Jantung

Demam rematik akut kini tengah menjadi momok bagi negara berkembang. Pasalnya, penyakit ini cenderung menjangkiti anak-anak yang hidup di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Mengutip dari Myanmartime, penyakit ini biasanya menyerang anak usia dini. Seorang anak yang terkena penyakit ini mengembangkan infeksi dengan bakteri yang dikenal sebagai Streptococcus pyogenes atau Grup Str Streptococcus A, yang menyebabkan infeksi tenggorokan (dikenal sebagai Streptococcal pharyngitis) atau luka pada kulit (dikenal sebagai impetigo).

Meskipun tidak semua kasus radang tenggorokan menyebabkan demam rematik, komplikasi serius ini dapat dicegah dengan diagnosis dokter dan pengobatan radang tenggorokan.

Dilansir dari Healthline, berikut gejala demam rematik akut pada anak yang harus diwaspadai oleh orangtua:

1. Nodul kecil dan tidak nyeri di bawah kulit

2. Keluhan sakit pada bagian dada

3. Dada berdebar cepat

4. Lesu atau kelelahan

5. Mimisan

6. Sakit perut

7. Sendi terasa sakit atau sakit di pergelangan tangan, siku, lutut, dan pergelangan kaki

8. Rasa sakit di satu sendi yang pindah ke sendi lain diiringi kemerahan, panas, sendi bengkak, dan sesak napas

9. Demam

10. Berkeringat

11. Muntah

12. Ruam yang merata, sedikit timbul dan kasar

13. Gerakan tangan, kaki, dan wajah yang tidak bisa dikendalikan

14. Penurunan rentang perhatian

15. Tangisan yang tak biasa atau tertawa tak tepat situasi

 

Kapan harus ke dokter?

Bawa anak ke dokter bila bayi baru lahir hingga berusia 6 minggu mengalami demam lebih dari 37,8 ° C.

Untuk bayi berusia 6 minggu hingga 6 bulan dengan suhu 38,3 ° C atau lebih tinggi, sedangkan untuk anak di atas 6 bulan dengan demam yang berlangsung lebih dari tiga hari. 

Demam rematik akut menjadi perhatian, karena bila infeksi yang diakibatkan oleh bakteri tersebut tidak diobati dan dibersihkan dengan antibiotik, respons dari sistem kekebalan tubuh terhadap patogen ini akan mulai bereaksi silang dan merusak jaringan normal.

Demam rematik akut ini biasanya terjadi beberapa minggu setelah infeksi tenggorokan atau kulit awal.

Menurut Esti Nurjadin selaku Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, penyakit ini biasanya tak mendapatkan penanganan tepat, karena demam pada anak sudah turun.

“Setelah demamnya turun, mungkin orangtua tidak sadar, dipikirnya penyakitnya sudah sembuh. Tapi sebenarnya masih ada bakteri dalam tubuh, yang mana bakterinya itu menyerang katup jantung,” ujar Esti saat ditemui di kantor pusat Yayasan Jantung Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).

Demam rematik akut yang tak tertangani dapat menyebabkan peradangan jantung, katup jantung, otak, persendian serta kulit, dan jaringan lunak.

Setelah seorang anak melewati fase demam rematik akut, mereka lebih rentan mengalami fase lebih lanjut.

Serangan berulang selama bertahun-tahun kemudian menyebabkan kerusakan permanen pada katup jantung.

Ketika kerusakannya cukup parah untuk merusak fungsi jantung, ini dikenal sebagai penyakit jantung rematik.

Cari Artikel Lainnya