Home » Kongkow » Kesehatan » Postpantrum Depression, Depresi yang Mungkin Muncul Setelah Melahirkan

Postpantrum Depression, Depresi yang Mungkin Muncul Setelah Melahirkan

- Selasa, 15 Oktober 2019 | 04:52 WIB
Postpantrum Depression, Depresi yang Mungkin Muncul Setelah Melahirkan

Setelah melahirkan, seorang ibu biasanya akan menyadari bahwa kehamilan hanyalah tantangan pertama dalam menjadi seorang ibu. Tidak hanya belajar untuk merawat bayi, perubahan tubuh yang muncul setelah melahirkan bisa jadi begitu sulit untuk ditangani.

Perubahan emosional juga kian mengikuti, seperti munculnya postpantrum depression (PPD) atau depresi pascapersalinan. Postpartum menyerang satu dari tujuh ibu setelah melahirkan, salah satunya Kiera Elton, seorang influencer dan fotografer asal Canada.

Elton membagikan pengalamannya mengalami postpantrum di Instagram. Awalnya dia mengunggah fotonya bersama sang anak sambil menangis untuk merefleksikan perjuangannya dengan postpantrum.

"Kamu tidak pernah tahu seberapa kuat dirimu sampai menjadi kuat adalah satu-satunya pilihan. Tidak apa-apa untuk menangis di masa-masa yang penuh tekanan ini," kata Elton dalam akun Instagramnya, Minggu (13/10/2019).

Elton juga menyatakan bahwa selagi memahami hari-hari buruk yang datang dan pergi, ada perlu banyak kekhawatiran sebagai ibu yang baru saja memiliki bayi. Sehingga memikirkan hal-hal yang di luar kendalinya dan memiliki perubahan emosional dapat dengan mudah terjadi setelah melahirkan.

Sebagai penutup, Elton memberikan pujian terhadap semua ibu yang sedang melawan kecemasan dan mengalami postpantrum sambil membesarkan anak-anak mereka dan juga bekerja.

Unggahannya itu menerima bergitu banyak komentar dari para ibu lainnya. Kebanyakan ibu mengungkapkan bahwa mereka mengalami hal serupa seperti yang dirasakan Elton.

 


Ketakutan Setelah Melahirkan

Dilansir dari Health, alasan dibalik mengapa beberapa wanita mengalami PPD masih belum bisa diketahui secara pasti. Karena penyebab dari kondisi ini bisa begitu luas.

"Depresi pascapersalinan adalah istilah yang mencakup berbagai hal. Ini mencakup gangguan depresi besar selama periode postpantrum, kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma," ucap psikolog dan konsultan laktasi, Kathleen Kendall-Tackett.

Gejala postpantrumPostpartum dapat terjadi dengan perubahan suasana hati yang begitu parah, menangis berlebihan, dan kesulitan dalam menjalin ikatan dengan si kecil.

"Beberapa wanita juga mungkin mengalami perubahan nafsu makan, energi yang meningkat, atau kebiasaan tidur. Untungnya para ibu bisa mengatasi kondisi ini dengan pergi pada dokter anak atau obgyn," ucap Kendall-Tackett.

Penulis: Diviya Agatha

Cari Artikel Lainnya