Home » Kongkow » Film » Rentetan Kontroversi di Sekeliling Joker

Rentetan Kontroversi di Sekeliling Joker

- Selasa, 08 Oktober 2019 | 21:32 WIB
Rentetan Kontroversi di Sekeliling Joker

Sebagai salah satu karakter penjahat paling legendaris, Joker tak lepas dari pujian dan kontroversi sejak dirilis 1940 silam.

Joker juga menjadi andalan dari DC. Ketika perusahaan komik itu merilis Greatest Stories Ever Told (1987-1988), Joker adalah satu-satunya karakter jahat yang masuk.

Popularitas Joker pula yang membawa karakter ini ke layar lebar. Berstatus sebagai musuh abadi Batman, ia kadang pun muncul dalam berbagai perjalanan Bruce Wayne itu.

Namun karakter yang jahat dan psikopat yang sadis seringkali membuat Joker dikelilingi kontroversi. Apalagi, ketika diangkat ke layar lebar dengan porsi yang cukup besar.

Kematian Heath Ledger

Kematian Heath Ledger beberapa bulan usai memerankan Joker dalam The Dark Knight pada 2008 menjadi kontroversi besar pertama karakter ini usai diangkat ke layar lebar.

Banyak rumor yang mengelilingi kematian aktor berumur 28 tahun ini. Dikatakan bahwa Heath Ledger mengalami kesusahan untuk keluar dari karakter Joker sehingga menggunakan obat-obatan terlarang. 

Heath sendiri diketahui meninggal akibat overdosis campuran oxycodone, hydrocodone, diazepam, temazepam, alprazolam, dan doxylamine. Kandungan tersebut awam ditemukan dalam obat untuk penderita insomnia, gangguan kecemasan, sakit, dan demam.

Sejak kasus Heath Ledger, karakter Joker menjadi lebih 'angker' dibanding sebelumnya.

Meski telah meninggal, Heath memenangkan sejumlah penghargaan berkat kesuksesan dirinya memerankan Joker. 

Ledger tercatat meraih Piala Oscar atas Best Supporting Actor, Best Actor International Award dalam Australian Film Institute Awards 2008, Los Angeles Film Critics Association Award for Best Supporting Actor 2008, Golden Globe Award for Best Supporting Actor - Motion Picture, dan BAFTA Award for Best Supporting Actor 2009. 

'Joker' Menembak Massal

Pada 2012, terjadi kasus penembakan saat pemutaran film The Dark Knight Rises di salah satu bioskiop di Aurora, Colorado.

Sang penembak muncul dengan rambut kemerahan serta memakai baju serba hitam. Penembak yang bernama James Holmes ini dirumorkan sempat mengaku kepada polisi bahwa ia adalah 'Joker'. 

Kejadian ini merenggut 12 nyawa dan melukai sebanyak 70 orang. 

James Holmes dituntut puluhan tuduhan, mulai dari pembunuhan tingkat pertama hingga kepemilikan senjata api. 

Oleh hakim, ia kemudian dikenai hukuman 12 penjara seumur hidup tanpa peluang pembebasan bersyarat. Serta, tambahan kurungan 3.318 tahun.

Akibat dari insiden ini, para keluarga dari korban penembakan 2012 silam menolak penayangan film Joker 2019 di bioskop bekas kejadian tersebut. 

Batman: The Killing Joke

Film Batman: The Killing Joke pada 2016 mungkin tidak setenar film Batman lainnya, namun bukan berarti film animasi ini tidak mengundang kontroversi. 

Dalam film ini diceritakan bahwa Joker menculik Batgirl dan diduga memperkosa rekan Batman tersebut. 

Selaras dengan film ini, sampul dari komik Batgirl yang memperlihatkan Joker yang sedang menyandera Batgirl mendapat banyak protes dari pembacanya. 

Para penggemar melakukan protes di dunia maya dengan menggunakan tagar #ChangeTheCover. DC-pun akhirnya menarik gambar sampul tersebut.

Joker 2019

Film Joker yang baru saja tayang telah mengundang banyak sekali kontroversi. 

Salah satunya adalah plot cerita yang dirasa sebagian pihak mampu dan berpotensi mengganggu kondisi psikologis penontonnya.

Selain itu, film yang mengisahkan masa lalu Joker ini juga dipandang bisa memicu tindakan kriminal lainnya seperti pada 2012 lalu.

Lagu Penjahat Seksual

Lagu 'Rock and Roll Part 2' terdengar saat Arthur Fleck alias Joker (Joaquin Phoenix) menari menuruni tangga. 

Setelah ditelusuri, penyanyi dari lagu tersebut memiliki catatan kriminal sebagai seorang pelaku kejahatan seksual. 

Paul Gadd atau yang lebih dikenal dengan nama Gary Glitter, merupakan penyanyi dari lagu tersebut. Pada 2015, ia diberi hukuman penjara 16 tahun atas tuduhan kekerasan seksual pada anak-anak. 

Hal ini tentunya menimbulkan kontroversi mengingat ia akan mendapatkan royalti dari penggunaan lagunya dalam film Joker, yang mengundang protes dari para penggemar.

Cari Artikel Lainnya