Home » Kongkow » kongkow » Massa-Polisi Tegang di Menara Kompas hingga Pasar Palmerah

Massa-Polisi Tegang di Menara Kompas hingga Pasar Palmerah

- Senin, 30 September 2019 | 19:12 WIB
Massa-Polisi Tegang di Menara Kompas hingga Pasar Palmerah

Aparat keamanan sempat membuka jalur di Jalan Tentara Pelajar untuk mengalihkan laju kendaraan dari Jalan Palmerah menuju Permata Hijau hingga Jalan Gelora. 

Sejumlah pengendara kendaraan roda dua dan empat sempat melintas disepanjang jalan, sembari aparat keamanan membersihkan batu dan juga sisa-sisa dari kericuhan tersebut. 

Kini, massa demonstran tengah bersitegang di depan Pasar Palmerah dan Menara Kompas Gramedia.

Kericuhan sempat terhenti setelah azan Magrib berkumandang. Sejumlah massa pelajar kocar-kacir ke arah Pasar Palmerah di Jalan Rawa Belong dan juga sekitar Gedung Kompas Gramedia. 

"Masyarakat bantu kami, kami TNI/Polri juga mau salat," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan.


Kini polisi menutup kembali jalan tersebut karena massa tidak membubarkan diri. Mereka bertahan di sekitar Pasar Palmerah di Jalan rawa Belong dan juga di depan Menara Kompas. 

Harry juga mengimbau agar masyarakat segera membubarkan diri. Pihaknya juga mengatakan sudah melakukan pertemuan dengan para tokoh masyarakat di sekitar kawasan Palmerah agar massa dapat membubarkan diri pada waktu yang sudah ditentukan. 

Ia menegaskan, sebagian massa yang diamankan bukan berasal dari wilayah Palmerah. "Ini sudah lewat batas waktu dan sudah magrib, ayo pulang adik-adik pelajar," kata Harry. 

Dari pantauan CNNIndonesia.com, sejumlah massa yang bertahan menggunakan seragam sekolah putih abu-abu dan juga baju bebas. Sedangkan mahasiswa yang menggunakan almamater telah meninggalkan lokasi menggunakan metro mini.


Sebelumnya, sepanjang jalan tersebut sempat menjadi titik kericuhan antara massa aksi pelajar dan juga aparat keamanan. Kericuhan terjadi sekitar satu jam dan mereda usai aparat melakukan audiensi dengan perwakilan mahasiswa. 

Hingga kini, aparat keamanan masih bersitegang dengan massa di depan gedung Kompas Gramedia. Mereka menembaki aparat dengan petasan dan batu, kemudian dibalas aparat menggunakan gas air mata.

Cari Artikel Lainnya