Mana yang lebih kamu suka, buku atau e-book? Kebanyakan orang saat ini lebih suka membaca buku dibanding membaca ebook. Sensasi merobek bungkusnya, membolak-balik halaman, sampai aromanya yang begitu memikat. Penelitian juga menunjukkan bahwa membaca dengan buku punya lebih banyak manfaat dibanding ebook: mengingat lebih baik, otak lebih aktif, sampai memperpanjang usia harapan hidup. Tapi bukan berarti ebook tidak punya manfaat. Ebook lebih praktis, menghemat tempat, akses buku yang lebih luas dan harga buku yang jauh lebih murah. Walaupun ia punya kekurangan mendasar: tidak nyaman. Saya juga termasuk orang yang tidak nyaman membaca ebook. Tapi setelah mengatasi berbagai masalah kenyamanan tersebut, saya malah jadi ketagihan dengan ebook.

Gunakan e-book reader

Sebenarnya saat ini sudah ada perangkat ebook reader yang membuat membaca ebook jadi senyaman membaca buku. Beberapa di antaranya seperti Kindle, Kobo, Nook, Sony, lainnya. Perangkat-perangkat tersebut menggunakan teknologi e-ink, sehingga tampilannya sangat mirip dengan kertas. Membaca ebook pun jadi lebih nyaman. Beda jauh dengan smartphone atau kebanyakan gadget yang menggunakan LCD dan menembakkan cahaya ke mata kita.

Kalau kamu punya uang, semua masalahmu terhadap ebook akan selesai dengan membeli perangkat tersebut. Di marketplace Bukalapak, banyak sekali dijual ebook reader dengan harga murah. Tapi kalau kamu belum punya cukup uang untuk membeli ebook reader, kamu bisa mengakalinya dengan tiga cara di bawah ini untuk tetap nyaman saat membaca ebook.

1. Gunakan perangkat yang berbeda

Baca ebook dengan perangkat yang berbeda dengan yang biasa kamu gunakan untuk kehidupan sehari-hari. Kalau kamu pakai HP yang biasa kamu gunakan, kemungkinan kamu akan terdistraksi dengan macam-macam hal yang ada di HP mu. Chat WhatsApp, notifikasi Instagram, dan lain-lain. Karena itu, saya menyarankan untuk menggunakan perangkat berbeda saat membaca ebook: perangkat yang khusus kamu gunakan untuk membaca. Kebetulan saya punya iPad bekas punya kakak saya dengan versi sangat jadul, yang sudah tidak disupport lagi oleh Apple. Secara fungsional tablet, tidak banyak yang bisa dilakukan dengan iPad ini. Tapi untuk keperluan membaca buku, perangkat ini cukup sempurna: karena tidak ada distraksi notifikasi yang akan saya dapatkan ketika membaca.

Kamu bisa membeli tablet murah untuk kamu gunakan membaca. Tablet mempunyai ukuran yang serupa dengan buku, sehingga kamu tidak perlu banyak melakukan zoom atau scroll saat membaca ebook. Tapi kalau itu masih tetap tidak terjangkau, ya sudah, pakai saja HP mu. Dengan catatan, kamu harus mematikan koneksi internet ketika kamu sedang membaca. 

2. Invert warna agar mata tidak mudah lelah

Layar smartphone bekerja dengan menembakkan cahaya ke mata kita, sehingga kita bisa melihat tampilan yang ada di layar. Cahaya yang terus menerpa mata ini membuat mata kita lelah dan tidak nyaman, sehingga harus dihindari ketika membaca ebook. Beberapa HP sebenarnya telah menyediakan fitur read mode, yang mengubah warna layar jadi agak kekuningan. Tapi menurut saya, itu tidak cukup efektif. Solusinya… Kamu bisa meng-invert warna pada HP, sehingga yang awalnya hitam jadi putih, yang awalnya putih jadi hitam.

Dengan begini, hanya sebagian kecil cahaya yang masuk ke dalam mata kita. Mata pun jadi tidak lelah ketika terlalu lama melihat layar. Fitur ini bisa kamu atur di bagian Settings > Accessibility > Invert Color. Baik Android atau iOS sama-sama bisa melakukannya. Kalau di iOS, kamu juga bisa menambahkan opsi warna graysclae, sehingga tampilannya terlihat lebih natural.

3. Gunakan holder

Agar tanganmu tidak kecapekan mengangkat perangkat bacamu (entah HP atau tablet), gunakanlah holder atau penyangga. Aksesoris murah meriah ini akan banyak membantu meringankan beban tanganmu, lalu membuatmu lebih berkonsentrasi pada isi bacaanmu. Berdasarkan pengalaman, saya menggunakan holder tipe Robot RT-US01. Holder ini cukup kokoh untuk menahan iPad atau hp saya ketika membaca buku.

Kamu bisa membeli holder ini di marketplace dengan harga sangat murah, mulai dari Rp 14.000 saja.

Ebook adalah masa depan buku

Buku memang punya romantisme tersendiri dibandingkan dengan ebook. Sensasi merobek bungkusnya, membalik-balik halamannya, dan yang pasti mencium aromanya yang sangat menenangkan itu. Akan tetapi, secara perlahan buku akan tergantikan ebook, walaupun banyak orang yang skeptis. Dulu orang juga banyak yang skeptis tentang keberadaan ATM tidak akan mungkin mengalahkan interaksi dengan teller bank. Tapi nyatanya sekarang orang malah lebih suka ke ATM dibanding ke teller. Hal yang sama akan terjadi pada buku. Jadi, bersiaplah. Semoga tips ini bisa bermanfaat. Semoga semangat membaca bukumu semakin meningkat.