Home » Kongkow » Inovasi » Hadirkan Alternatif Fungsi Notifikasi, Media Lab MIT Kembangkan Tanaman Cyborg

Hadirkan Alternatif Fungsi Notifikasi, Media Lab MIT Kembangkan Tanaman Cyborg

- Kamis, 04 Juli 2019 | 10:59 WIB
Hadirkan Alternatif Fungsi Notifikasi, Media Lab MIT Kembangkan Tanaman Cyborg

Proyek yang menggabungkan komponen elektronik ke dalam tumbuhan.

 

Jika sebelumnya perkembangan dunia teknologi dan alami dilihat secara terpisah, saat ini justru semakin banyak yang mencari cara agar keduanya dapat berintegrasi. Keberadaan keduanya yang konstan di sekitar manusia, dirasa penting bagi interaksi antara keduanya menjadi lebih konstruktif untuk masing-masing elemen. Senada dengan upaya yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Fluid Interfaces Group dari Media Lab milik MIT, mereka meneliti cara menggabungkan komponen elektronik ke dalam tumbuhan untuk membangun sebuah antarmuka baru. Kemampuan alami tanaman untuk merespon dunia sekitar menjadikannya basis sebagai alat sensor dan layar, nantinya diharapkan menjadi alternatif layar elektronik yang lebih alami dan subtil.

“Through cyborg botany, we power some of our digital functions with the natural abilities of plants,” ujar Harpreet Sareen mewakili kelompok riset tersebut. Terdapat dua proyek yang dikembangkan dalam fokus ini, yaitu Phytoactuators dan Planta Digitalis dimana keduanya sama-sama mampu merasakan dan menginformasikan sesuatu kepada manusia. Phytoactuators dibangun lewat menambahkan beberapa elektroda di titik-titik penting tanaman Venus Flytrap dan Putri Malu yang membuat mereka mampu menerima sinyal. Melalui aplikasi, pengguna kemudian dapat melihat tanaman tersebut dan menyentuhnya melalui layar, yang kemudian memicu reaksi pada tanaman tersebut secara nyata. Sedangkan Planta Digitalis dibangun lewat menumbuhkan ‘kabel’ di dalam serat tanaman dengan cara direndam dalam polymer ProDOT. Tanaman kemudian dapat disambungkan dengan perangkat lainnya, mengubahnya menjadi sebuah antena atau sensor.

Fungsi-fungsi ini diharapkan bisa membantu kebutuhan manusia secara sederhana seperti mendeteksi tamu di depan pintu atau hewan peliharaan yang kabur, juga memberi kabar tentang cuaca. Sareen bersama partner Pattie Maes menilai bahwa interaksi yang alami dan subtil bisa mengurangi tingkat intrusi yang diakibatkan oleh macam-macam notifikasi digital yang biasanya ada. “Our interaction and communication channels with plant organisms in nature are subtle – whether it be looking at their colour, orientation, moisture, position of flowers, leaves and such. We envision bringing such interaction out from the screens back into the natural world around us.” Memanfaatkan kemampuan tanaman sebagai makhluk hidup yang dapat memperbaiki diri sendiri, pada akhirnya baik Phytoactuators dan Planta Digitalis bertujuan untuk memanfaatkan proses biologi dalam melancarkan fungsi teknologi.

Cari Artikel Lainnya