Home » Kongkow » kongkow » Mengenal Dieffenbachia, Tanaman Hias yang Disebut Bikin Anak Keracunan

Mengenal Dieffenbachia, Tanaman Hias yang Disebut Bikin Anak Keracunan

- Senin, 24 Juni 2019 | 10:56 WIB
Mengenal Dieffenbachia, Tanaman Hias yang Disebut Bikin Anak Keracunan

Tanaman <a href=Dieffenbachia sp yang meracuni seorang anak. Foto: Wikimedia Commons/Jerzy Opioła" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/06/21/801c2d2e-caae-43e6-ad5a-e75aca7b493b_169.jpeg?w=700&q=90" style="height:226px; width:400px" title="Tanaman Dieffenbachia sp yang meracuni seorang anak. Foto: Wikimedia Commons/Jerzy Opioła" />

Tanaman Dieffenbachia sp yang meracuni seorang anak. Foto: Wikimedia Commons/Jerzy Opioła

Di Facebook viral cerita tentang anak perempuan berusia 4 tahun dari Malaysia yang dilarikan ke dokter dengan kondisi mulut kaku mengeluarkan air liur. Menurut keterangan anak tersebut iseng menggigit tanaman hias Dieffenbachia. Tanaman Dieffenbachia yang populer disebut daun bahagia atau bunga bahagia dijelaskan oleh Sentra Informasi Keracunan Nasional (Siker) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memang berpotensi menyebabkan keracunan. Alasannya karena tanaman tersebut mengandung zat aktif kristal kalsium oksalat berbentuk jarum tajam. Kristal kalsium oksalat ada di seluruh bagian Dieffenbachia namun yang paling berbahaya ada di bagian batang.

"Dieffenbachia sering ditanam di dalam rumah maupun pekarangan sebagai tanaman hias. Namun demikian di balik cantiknya Dieffenbachia terdapat bahaya keracunan yang seringkali diabaikan oleh masyarakat," tulis keterangan Stiker BPOM. Selain kalsium oksalat, ada juga kandungan enzim proteolitik pada Dieffenbachia. Laporan menyebut kalau enzim proteolitik pada tanaman lain bisa menyebabkan gatal dan bengkak. "Ketika tanaman Dieffenbachia sp. ditelan atau digosok, kristal jarum dari kalsium oksalat menyebabkan luka awal yang dapat memudahkan enzim proteolitik masuk ke dalam jaringan kulit yang terluka dan menyebabkan jaringan sensitif iritasi, gatal, nyeri, hingga terjadi pembengkakan," jelas Siker BPOM
.

Cari Artikel Lainnya