Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Sekelumit Fakta Unik Tentang Budaya Ngopi di Negeri Ini

Sekelumit Fakta Unik Tentang Budaya Ngopi di Negeri Ini

- Jumat, 14 Juni 2019 | 06:49 WIB
Sekelumit Fakta Unik Tentang Budaya Ngopi di Negeri Ini

Lestari Kopiku, Lestari Negeriku

Sedikit kutipan lagu om Gombloh yang sudah dimodifikasi di atas dapat menjadi cermin budaya indonesia yang lagi ngehitz baru-baru ini. Tradisi minum kopi sekarang bukan saja disukai oleh orang tua saja, anak-anak muda rupanya mulai memasukkan tradisi "ngopi" ini dalam aktivitas favoritnya.

Indonesia bukan hanya negeri yang menyimpan ragam suku bangsa, bahasa, dan budaya saja.Indonesia diberkati dengan panorama alam dan kesuburan tanah yang menjadikan melimpah ruahnya hasil bumi. Indonesia memiliki budaya atau tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Kopi sebenarnya bukan komoditas asli Indonesia. Belanda yang pertama kali membawa masuk kopi Arabika dari India ke Indonesia sekitar tahun 1696.

Jenis kopi yang terkenal di Indonesia ada banyak ragamnya,seperti kopi tubruk, kopi aceh, kopi jawa, kopi toraja, dan masih banyak lagi. Hal ini sekali lagi merupakan berkat kesuburan tanah Indonesia, sebuah anugrah Tuhan yang luar biasa.

 

Budaya "ngopi" di Indonesia akrab dilakukan oleh orang tua sebagai teman obrolan ataupun teman santai diluar rutinitas. Selepas padatnya rutinitas mereka melepas penat dengan cara meminum kopi. Kopi konon diangggap dapat menyegarkan tubuh dan menghilangkan rasa letih dan kantuk. Kegemaran "ngopi" kini mulai ramai dilakukan remaja, mungkin karena banyaknya pikiran dan tugas sehingga mereka butuh penyegar tubuh,ini lebih baik sih daripada mereka lari ke minuman keras yang jauh berbahaya. Selain itu, sekarang mulai muncul istilah "teman ngopi" teman kenal dari kebiasaan sama sama ngopi.

Seiring berkembangnya jaman kebutuhan kopi semakin meningkat,kopi tradisional tergantikan oleh kopi sachet,warung kopi sekarang punya nama baru,"kafe". Bahkan, sekarang mencari kopi tak perlu lagi mampir ke kedai kopi, pesan online pun sudah bisa. Namun lain kondisi lain penikmat, estetika kopi menurut saya terletak di momen sambung tulang alias silaturahmi. Dari secangkir kopi kita dapat berkenalan dengan orang lain,tak memandang usia,saling bertukar pikiran. Dari secangkir kopi timbul kejernihan otak, timbul ide ide kreatif nan unik,misalnya filosofi tentang sebuah kopi dalam kehidupan. Sebuah tradisi bangsa Indonesia yang benar benar berlandaskan sila ke-3, Persatuan Indonesia. Kopi itu menyatukan tak memandang darimana kamu asal sama-sama penikmat kopi, kita sebangsa!

Salam satu cangkir kopi!

Cari Artikel Lainnya