Home » Kongkow » Inovasi » Ketika Tanaman Pengendali Hama Jadi Objek Wisata Taman Bunga Celosia Banjarnegara

Ketika Tanaman Pengendali Hama Jadi Objek Wisata Taman Bunga Celosia Banjarnegara

- Jumat, 14 Juni 2019 | 12:27 WIB
Ketika Tanaman Pengendali Hama Jadi Objek Wisata Taman Bunga Celosia Banjarnegara

Ketika Tanaman Pengendali Hama Jadi Objek Wisata Taman Bunga Celosia Banjarnegara

Taman Bunga Celosia di Desa Gumiwang Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara. 

Sebagian petani mungkin sudah tidak asing dengan tanaman Refugia. Tanaman bunga dengan ciri warna terang itu sudah banyak dimanfaatkan petani di sejumlah daerah untuk mengendalikan hama.

Di Kabupaten Banjarnegara, sejumlah petani pun sudah mulai menanam tanaman itu di lahan pertanian mereka.

Penampilannya yang menarik bukan hanya memikat hama untuk hinggap, masyarakat yang menjumpai tanaman itu di pinggiran sawah pun kepincut dengan keindahannya.

Selain efektif mengendalikan hama, tanaman bunga itu ternyata punya nilai estetika.

Karenanya, warga Desa Gumiwang Kecamatan Banjarnegara menanam penuh tanaman bunga itu dalam sebidang lahan.

Sebidang lahan persawahan berstatus tanah bengkok disulap menjadi taman bunga Celosia. Bunga Celosia atau disebut Jengger Ayam termasuk dalam tanaman Refugia sebagai pengendali hama.

Kebun bunga Celosia dengan warna kuning dan merah yang mencolok ini nyatanya mampu masyarakat untuk datang. Di luar fungsinya sebagai pengendali hama, taman itu sengaja dibuat untuk wisata.

"Pengunjung senang, perekonomian hidup, dan anak-anak terhindar dari setiap hari bermain HP,"kata Kepala Desa Gumiwang Arif Fahrudin.

Sejumlah wisatawan mengunjungi Taman Bunga Celosia di Desa Gumiwang Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara.

Sejumlah wisatawan mengunjungi Taman Bunga Celosia di Desa Gumiwang Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara.

Hamparan tanaman bunga nan cantik ini jadi latar foto menarik bagi masyarakat yang hobi swafoto.

Bukan hanya hamparan bunga nan cantik yang ditawarkan objek wisata baru itu, taman ini juga dilengkapi replika kincir angin Belanda yang dibangun di tengahnya.

Replika kincir angin ini jadi satu di antara spot foto favorit pengunjung. Di beberapa titik taman terpasang plang berisi kata-kata unik hingga sarat makna.

"Ke depan akan dikembangkan outbond, kolam renang, perahu dan hiburan lainnya yang murni konsepnya dari masyarakat," katanya.

Objek wisata ini bukan hanya menyajikan sarana hiburan bagi masyarakat. Arif mengatakan, konsep wisata ini mengarah ke wisata edukasi pertanian dan perikanan.

Pengunjung bukan hanya dapat menikmati pemandangan taman yang menawan. Mereka diharapkan bisa mengenal fungsi tanaman itu sebagai pengendali hama pertanian.

Pengetahuan ini mungkin saja dibutuhkan oleh pengunjung, terlebih yang berasal dari keluarga petani.

Terlebih, hama pertanian semisal Wereng pada tanaman padi selama ini terkenal susah dikendalikan. Berbagai jenis racun yang ditebar petani acapkali tak mampu menghentikan serangan hama.

Tanaman Refugia bisa jadi alternatif untuk mengendalikan hama. Tentu saja, cara ini lebih ramah lingkungan. Refugia berfungsi menjadi shelter atau sumber pakan bagi hama sehingga tak mengganggu pertumbuhan tanaman petani.

Arif pun telah membuktikannya sendiri. Keberadaan taman Celosia di tengah areal persawahan bukan hanya menguntungkan pengelola, namun juga petani yang memiliki lahan di sekitarnya. 
Serangan hama wereng relatif bisa ditekan sehingga hasil panen petani optimal.

"Bunga Celosia ini tujuannya untuk menghilangkan wereng. Terbukti dari keberadaan taman selfie ini dari petani hasilnya meluap,"katanya

Objek wisata ini mudah dijangkau karena terletak di sisi jalan nasional ruas Banjarnegara-Purwokerto. Untuk mencapainya, dari kota Banjarnegara, pengunjung bisa melakukan perjalanan ke arah barat atau arah Purwokerto sejauh sekitar 13 kilometer atau 20 menit waktu tempuh.(*)

Cari Artikel Lainnya