Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Perbedaan Pertanian dan Perkebunan dan Jenis Tanaman yang Ditanam

Perbedaan Pertanian dan Perkebunan dan Jenis Tanaman yang Ditanam

- Rabu, 29 Mei 2019 | 04:52 WIB
Perbedaan Pertanian dan Perkebunan dan Jenis Tanaman yang Ditanam

 

Perbedaan <a href=Pertanian dan Perkebunan dan Jenis Tanaman yang Ditanam" src="https://mesinpertanian.id/wp-content/uploads/2019/01/Perbedaan-Pertanian-Dan-Perkebunan.jpg" style="height:675px; width:400px" />

Perbedaan Pertanian dan Perkebunan – Bagi kebanyakan orang di luar sana, pertanian dan Perkebunan dapat berarti satu hal atau yang lain.

Pertanian merupakan lebih populer dan dikenal istilah luas dan kebanyakan orang berpendapat bahwa Perkebunanbelum jangka canggih lain untuk pertanian dan sering membuat kesalahan dengan menggunakan dua istilah yang sama.

Oleh karena itu, bagi kalian yang belum mengetahui perbedaan pertanian dan perkebunan simak artikel di bawah ini dan kamu pasti tahu perbedaan pertanian dan perkebunan.

Apa perbedaan Pertanian dan Perkebunan?

Perbedaan Pertanian dan Perkebunan merupakan istilah yang berjalan beriringan dan seringkali cukup membingungkan untuk membedakan, pertanian mengacu pada budidaya bidang sedangkan perkebunan dilakukan di plot skala kecil.

Perbedaan pertanian dan perkebunan adalah pertanian tidak melibatkan segala bentuk eksperimen ilmiah, penelitian atau metode.

Perkebunan tumbuh subur di sistem ini dan sering melakukan lebih dan penelitian lebih lanjut tentang bidang – bidang dengan tujuan memberikan solusi yang lebih baik untuk masalah yang dihadapi dalam budidaya.

Faktor lain dari perbedaan pertanian dan perkebunan yaitu, pertanian melibatkan tidak hanya makanan, tetapi bahan baku, bahan bakar dan serat juga.

Tetapi, Perkebunan, berkonsentrasi terutama dalam budidaya tanaman pangan dan mengembangkan sarana di mana kualitas tanaman dapat ditingkatkan.

Pertanian hanya memfokuskan perhatian pada penyediaan untuk kebutuhan pertumbuhan populasi dan karena itu cenderung mono tanaman dan mengurangi keanekaragaman hayati,

Sedangkan perkebunan mempromosikan keanekaragaman hayati dan suksesi ekologi. Oleh karena itu, sementara pertanian tetap menjadi salah satu metode atau sistem tertua dan tanda awal peradaban.

Perkebunan merupakan metode budidaya baru diperkenalkan yang mencakup ilmu dalam misinya juga.

Apa Itu Pertanian?

Perbedaan <a href=Pertanian Dan Perkebunan" src="https://mesinpertanian.id/wp-content/uploads/2019/01/Apa-Itu-Pertanian.jpg" style="height:225px; width:400px" />

Berasal dari campuran bahasa latin yang berarti pertanian lapangan dan cultura yang berarti budaya, pertanian merujuk pada produksi makanan dan barang melalui pertanian dan kehutanan.

Yang dimaksud dengan pertanian yaitu suatu kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya hayati untuk dapat menghasilkan bahan pangan, sumber energi, bahan baku industri dan untuk mengelola lingkungannya. Seperti itulah arti dari pertanian secara umum.

Arti pertanian secara luas adalah pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan oleh manusia dengan cara menanam tanaman produktif yang dapat menghasilkan dan dipergunakan untuk kehidupan.

Pertanian dikenal sebagai aspek kunci yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan peradaban seperti ini akhirnya mengarah pada penciptaan jaringan suplai makanan yang demikian dimanfaatkan dengan tujuan memberi makan populasi.

Seluruh kegiatan yang mencakup pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan yang hasilnya dapat digunakan untuk kehidupan manusia.

Sedangkan arti pertanian secara sempit yaitu proses budidaya tanaman pada suatu lahan yang hasilnya bisa mencukupi kebutuhan manusia.

Aktivitas pertanian yang ada di Indonesia terbagi menjadi dua macam diantaranya pertanian lahan basah dan kering.

Tanaman Pertanian

Perbedaan <a href=Pertanian Dan Perkebunan" src="https://mesinpertanian.id/wp-content/uploads/2019/01/Tanaman-Pertanian.jpg" style="height:250px; width:400px" />

Perbedaan Pertanian dan perkebunan juga berbeda di hasil pertanian, pasalnya kebanyakan tanaman pertanian menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Berikut ini merupakan sebagian hasil  pertanian Indonesia yang bisa untuk dijadikan menjadi bisnis usaha.

1. Avokad

Avokad (Persea Americana) merupakan jenis buah-buahan yang mempunyai berjuta khasiat dan manfaat bagi manusia.

Kandungan gizi yang terkandung dalam avokad yakni 95 mg fosfor, 23 mg kalsium, 1,4 mg zat besi, 1,3 mg potasium, 9 mg sodium, 8,6 mg niacin, 660 I.U. vitamin A, 82 mg vitamin C.

Daerah penghasil avokad terbesar di Indonesia berada di daerah Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.

2. Bawang merah dan bawang putih

Hasil pertanian Indonesia yang lain adalah bawang. Bawang dibagi menjadi dua yaitu bawang merah dan bawang putih.

Bawang putih adalah salah satu tumbuhan sayuran yang menjadi menu pokok hampir pada seluruh jenis kuliner dengan fungsi sebagai penyedap masakan dan memberikan serat bagi tubuh manusia.

Tempat penghasil bawang banyak terdapat di daerah Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

3. Beras atau Gabah

Beras berasal dari tanaman padi yang sudah diproses. Padi sendiri adalah makanan utama bagi masyarakat Indonesia, jadi tanaman ini mempunyai andil yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat Indoensia.

Penghasil beras terbesar hampir merata di semua kawasan Nusantara, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.

4. Kacang Buncis (Phaseolus Vulgaris L.)

Kacang Buncis (Phaseolus Vulgaris L.) adalah tumbuhan yang berasal dari Amerika, sedangkan kacang buncis jenis tegak (kidney bean) atau kacang jogo adalah tumbuhan yang berasal dari daerah lembah Tahuacan-Meksiko.

Berkembangnya tanaman buncis dari Amerika ke Eropa mulai terjadi pada saat abad 16. Daerah terbanyak penyebarannya diawali di Inggris (1594), menyebar ke negara-negara Eropa, Afrika, sampai ke Indonesia.

Pembudidayaan tanaman buncis di Indonesia telah menyebar ke berbagai tempat. Tahun 1961-1967 luas areal penanaman buncis di Indonesia sekitar 3.200 hektare, tahun 1969-1970 seluas 20.000 hektare dan thn 1991 menempuh 79.254 hektare dengan hasil 168.829 ton.

5. Durian atau Duren

Durian (Bombaceae sp.) ialah tumbuhan buah berupa pohon. Sebutan durian adalah duren,  diduga bermula dari budaya Melayu yakni dari kata duri yang diberi akhiran sehingga menjadi duren.

Kata ini khususnya digunakan untuk menyebut buah yang kulitnya lancip menyerupai duri. Tanaman durian berasal dari hutan Kalimantan, Malaysia, dan Sumatra yang menjadi tanaman liar.

Penyebaran duren juga tersebar ke arah barat yaitu ke Birma, Thailand, India dan Pakistan. Buah duren telah diketahui di Asia Tenggara sejak abad 7 masehi.

6. Kacang Tanah

Kacang tanah adalah hasil pertanian Indonesia yang berasal dari benua Amerika. Awal masuk kacang tanah ke Indonesia diprediksi dibawa oleh pedagang asal Spanyol, sewaktu melakukan perjalanan laut dari Mexico ke Maluku setelah tahun 1597.

Tahun 1863 Holle membawa kacang tanah dari Inggris, dan tahun 1864 Scheffer memasukkan pula kacang tanah dari daerah Mesir.

Kulit kacang tanah bisa digunakan untuk makanan ternak, sedangkan isi atau bijinya bisa dimanfaatkan untuk dimakan sebagai sumber protein nabati , minyak dan lain-lain.

7. Kedelai

Kedelai (Glycine Max) sudah ada sejak 1500 tahun sebelum masehi dan diprediksi baru masuk Indonesia, terutama di pulau Jawa sekitar tahun 1750.

Tanaman ini bermanfaat sebagai zat pembangun untuk tubuh, mengurangi gejala menopouse, mencegah atherosclerosis, mencegah osteoporosis, mencegah osteoporosis, mengurangi gejala menopouse, mencegah atherosclerosis, mencegah kanker, meringankan diabetes.

Selain banyak dibudidayakan di Jawa, Bali, dan Lombok, kedelai juga terdapat di daerah  Aceh, Jambi, Papua, dan Kalimantan Barat.

Sifat – Sifat Hasil  Pertanian dan Cara Menanganinya

Sifat-sifat hasil pertanian penting diketahui, terutama untuk keperluan penjualannya. Hasil atau produk pertanian mempunyai sifat berbeda dengan produk non pertanian.

Secara kualitas tiap unit produknya sudah bisa dilihat perbedaannya, jika produk industri dapat menghasilkan produk yang seragam, namun jika pertanian akan menghasilkan produk yang beragam.

Seumpama, dalam satu pohon jeruk tidak akan menghasilkan buah-buah jeruk yang memiliki kualitas yang sama dan identik.

Mengetahui sifat hasil pertanian perlu diperhatikan juga karena berpengaruh menentukan bagaimana langkah pemasarannya. Pemasaran yang dimaksud ialah bagaimana proses aliran hasil pertanian yang terjadi dari petani sampai ke tangan konsumen.

Karena hasil pertanian yang mempunyai sifat yang khas ini, maka diperlukan penanganan yang khusus. Berikut sifat – sifat hasil pertanian yang perlu diperhatikan dan bagaimana cara menanganinya.

1. Mudah Rusak

Hasil pertanian memang tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama tanpa penanganan tertentu. Namun, sifat ini juga sering disebabkan oleh rendahnya kualitas penangan pascapanen, seperti kandungan air yang terlalu tinggimengakibatkan produk mudah membusuk.

Cara penanganannya ialah bisa dengan penyimpanan, pengolahan, dan distribusi. Penyimpanan yang dimaksud ialah dengan menempatkan produk di tempat atau alat yang mampu menambah ketahanannya, seperti mesin pendingin atau gudang yang sudah dimodifikasi.

Terakhir yaitu dengan cara mendistribusikan produk secara cepat sebelum produk mengalami perusakan.

2. Musiman

Sifat ini adalah sifat yang unik dari hasil pertanian. Musiman artinya tidak setiap saat produk tersebut dihasilkan atau hasil produksinya akan diperoleh pada waktu-waktu tertentu.

Sifat ini mengakibatkan ketidakstabilan harga produk tertentu di pasaran, kadang akan berharga tinggi dan kadang juga sangat rendah.

Cara penangannya dengan cara penyimpanan dan pengolahan. Penyimpanan yang dimaksud ialah dengan tidak menjualnya semua hasil pertanian saat musim panen, sebagian hasil bisa disimpan terlebih dahulu.

Hal ini bertujuan mencegah turunnya harga produk karena jumlahnya yang terlalu banyak di pasar. Pengolahan juga dapat dilakukan agar produk menjadi berbeda, tahan lama, dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

3. Kualitas Beragam

Hasil pertanian dapat dibilang selalu tergantung dengan alam. Manusia tidak bisa dengan pasti menjadikan produk yang dihasilkan akan seragam, oleh karenanya hasil pertanian mempunyai sifat kualitas beragam.

Pada satu musim panen pasti akan ada perbedaan tiap unitnya, misalnya tidak mungkin ada satu pohon jambu yang mampu menghasilkan jambu-jambu yang sama identik, pasti ukurannya akan berbeda-beda.

Cara menanganinya bisa dengan melakukan sortasi dan standarisasi. Cara ini dilakukan dengan mengumpulkan produk yang sama kualitasnya.

Indikator yang bisa dipakai ukuran, berat, bentuk, warna, aroma, kesegaran, ataupun panjang produk. Jadi, dalam proses pemasaran bisa lebih mudah dalam penentuan harganya.

Apa Itu Perkebunan

Perbedaan <a href=Pertanian Dan Perkebunan" src="https://mesinpertanian.id/wp-content/uploads/2019/01/Apa-Itu-Perkebunan.jpg" style="height:225px; width:400px" />

Berasal dari campuran bahasa latin hortus yang berarti taman dan cultura yang berarti budidaya, Perkebunan mengacu pada industri dan ilmu budidaya tanaman.

Perkebunan dilakukan dengan cara metodis dalam skala tertutup petak kecil menggunakan teknik khusus seperti budidaya tanaman, pemuliaan tanaman, produksi tanaman, fisiologi tanaman serta biokimia dan rekayasa genetika.

Penelitian dan pekerjaan dilakukan mengenai daerah-daerah dan juga dalam mengobati penyakit pada tanaman, hama dan juga, metode meningkatkan kualitas tanaman, dan lain – lain.

Perkebunan terutama berhubungan dengan buah-buahan, berry, kacang-kacangan, sayuran, bunga, pohon, semak, dan rumput dan mempromosikan suksesi ekologi dan keanekaragaman hayati juga.

Tanaman Perkebunan

Perbedaan <a href=Pertanian Dan Perkebunan" src="https://mesinpertanian.id/wp-content/uploads/2019/01/Tanaman-Perkebunan.jpg" style="height:268px; width:400px" />

Perbedaan Pertanian dan perkebunan terlihat jelas dari jenis tanamannya. Tanaman perkebunan tidak menjadi makanan pokok masyarakat indonesia, tetapi diproses lagi menjadi olahan pabrik yang siap digunakan. Berikut beberapa jenis tanaman perkebunan.

1. Kelapa Sawit

Kelapa sawit (Elaeis) ialah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).

Perkebunan ini menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit nomor satu di dunia.

2. Teh

Tanaman ini merupakan minuman yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 macam: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.

3. Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera) ialah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-arenan atau Arecaceae.

Tanaman ini jenis tanaman perkebunan bisa langsung dimanfaatkan buahnya, namun banyak perkebunan besar memanfaatkan kopra sebagai bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya.

Cairan buah yang sudah tua biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Tapi, cairan ini dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco.

4. Kakao

Kakao (Theobroma cacao L.) ditanam di berbagai kawasan tropika. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal dengan cokelat.

Biji Kakao merupakan bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao adalah bahan dalam pembuatan kue, es krim, makanan ringan, susu, dan lain-lain. Dalam  artian lain keseharian masyarakat kita menyebutnya coklat.

5. Kopi

Kopi adalah salah satu komiditas perkebunan skala besar di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal banyak orang yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).

Indonesia peringkat 3 sampai 5 dalam hal produksi kopi dunia. Di Indonesia produksi kopi telah mencapai lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya.

6. Karet

Pohon karet berasal dari kata latin yang bernama Hevea brasiliensis. Tanaman karen adalah sumber utama bahan tanaman karet alam dunia.

Sifat – Sifat Hasil Perkebunan dan Cara Menanganinya

Sifat-sifat hasil perkebunan penting diketahui, terutama untuk keperluan penjualannya. Hasil atau produk perkebunan mempunyai sifat berbeda dengan produk non perkebunan.

Secara kualitas tiap unit produknya sudah bisa dilihat perbedaannya, jika produk industri dapat menghasilkan produk yang seragam, namun jika perkebunan akan menghasilkan produk yang beragam.

Seumpama, dalam satu pohon jeruk tidak akan menghasilkan buah-buah jeruk yang memiliki kualitas yang sama dan identik.

Mengetahui sifat hasil perkebunan perlu diperhatikan juga karena berpengaruh menentukan bagaimana langkah pemasarannya. Pemasaran yang dimaksud ialah bagaimana proses aliran hasil perkebunan yang terjadi dari petani sampai ke tangan konsumen.

Karena hasil perkrbunan yang mempunyai sifat yang khas ini, maka diperlukan penanganan yang khusus. Berikut sifat – sifat hasil perkebunan yang perlu diperhatikan dan bagaimana cara menanganinya.

1. Makan Tempat (Rowa)

Perbedaan pertanian dan perkebunan adalah pertanian tidak ada sifat makan tempat sedangkan di perkebunan ada. Hasil perkebunan mayoritas bersifat rowa atau membutuhkan tempat atau ruang penyimpanan yang luas.

Akibat sifat ini dapat meningkatkan biaya pengangkutan dan penyimpanan produk. Padahal, harga produk tersebut bisa sangat kecil jika dibandingkan dengan volumenya.

Hal ini akan menyebabkan biaya total pemasaran seringkali lebih besar dibandingkan dengan biaya produksinya.

Cara menanganinya bisa dengan pengolahan. Pengolahan yang dimaksud agar produk tidak lagi memiliki volume ruang yang besar, atau jika walaupun volumenya tetap besar namun akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Dengan pengolahan ini maka produk bisa dengan mudah disimpan dan menjadi praktis.

2. Kualitas Beragam

Sifat perbedaan pertanian dan perkebunanadalah pada kualitasnya yang beragam atau tidak. Hasil perkebunan bisa dibilang selalu tergantung dengan alam.

Manusia tidak bisa dengan pasti menjadikan produk yang dihasilkan akan seragam, oleh karenanya hasil perkebunan memiliki sifat kualitas beragam.

Pada satu musim panen pasti akan ada perbedaan tiap unitnya, misalkan tidak mungkin ada satu pohon kelapa mampu menghasilkan lima kelapa dan lainnya sepuluh kelapa.

Cara penanganannya bisa dengan melakukan sortasi dan standarisasi. Cara ini dilakukan dengan mengumpulkan produk yang seragam kualitasnya. Indikator yang dipakai bisa ukuran, berat, bentuk, warna, aroma, kesegaran.

Cari Artikel Lainnya