Home » Kongkow » kongkow » 7 Ujian yang Paling Sering Bikin Pejuang Skripsi Menyerah. Semoga Kamu Tetap Tabah

7 Ujian yang Paling Sering Bikin Pejuang Skripsi Menyerah. Semoga Kamu Tetap Tabah

- Jumat, 10 Mei 2019 | 23:00 WIB
7 Ujian yang Paling Sering Bikin Pejuang Skripsi Menyerah. Semoga Kamu Tetap Tabah

Skripsi adalah tantangan terberat yang harus dilalui mahasiswa demi mendapat gelar sarjana. Selain jauh lebih panjang dan mendalam dibanding makalah atau paper biasa, momen penyusunan skripsi juga penuh dengan ujian yang kadang bikin mahasiswa harus menghela napas panjang dan menguatkan diri untuk nggak menyerah di sini.

Meski momen skripsi biasanya berdarah-darah dan menguji kesungguhan hati, saat sudah selesai nanti leganya bakal kerasa banget kok. Bahkan bertahun-tahun nanti, mungkin kamu akan merindukan momen-momen ini. Wahai, kamu yang sedang berjuang menyusun skripsi atau yang sudah melalui perjuangan itu, momen-momen huft ini pernah kamu alami nggak?

1. Nyari topik skripsi itu susah luar biasa. Kayaknya semua-semua yang dipikirin udah pernah ada

Ujian pertama adalah mencari topik. Di momen ini mungkin kamu bakal merasa kalau apa yang kamu pelajari dari semester satu nggak membantu sama sekali. Masalahnya, menemukan topik yang menarik, cocok dengan teori yang kamu ingini, dan belum pernah dibuat skripsi itu sulit! Kadang-kadang rasanya mentok juga. Saat kamu seolah sudah menemukan mahakarya, eh, ternyata seniormu dulu susah pernah membahasnya.

2. Pas udah ketemu topik yang pas, eh ternyata teman juga membahas masalah yang sama. Wah, bisa perang saudara ini sih

Setelah proses berdarah-darah mencari inspirasi, akhirnya kamu menemukan satu topik yang cukup orisinil dan terlihat mudah dieksekusi. Sudah siap banget nih untuk diajukan. Tapi kabar buruk itu muncul saat kamu ketemu teman seperjuangan dan mendapati dia mengolah masalah yang sama. Duh, emosi bisa langsung tersulut ke ubun-ubun. Mau ngalah tapi nyari yang topik lain susah, mau ribut tapi kok ya sama teman sendiri…

3. Menghadapi materi yang sama berbulan-bulan itu bikin jenuh. Kadang satu jam di depan laptop nggak menghasilkan apa-apa

Setelah topik ketemu, appoval dosen pembimbing sudah didapatkan, lalu semuanya lancar seperti jalan tol? Tentu tidak. Dulu kamu nongkrongnya di kantin, sekarang di perpustakaan. Rasa jenuh pun merajalela. Menghabiskan waktu berbulan-bulan mengulik masalah yang sama membuatmu bosan juga. Inspirasi juga sering macet. Kadang berjam-jam di depan laptop nggak menghasilan apa-apa. Kalau sudah begini, kadang kamu jadi bodo amat dan malah mencari kegiatan lain seperti nonton drakor atau main game.

Yah, nggak apa-apa kok. Meski harus rajin dan serius, kamu perlu juga sesekali refreshing dan menyegarkan diri biar nggak stres. Salah satu hiburan murah pastinya streaming YouTube ataupun drama Korea. Bisa dilakukan di sela-sela saat jenuh menyusun materi. OPPO A5s bisa jadi teman terbaikmu untuk hal ini karena punya layar waterdrop screen 6,2 inci dengan resoluasi 1520 x 720px / HD+. Nggak cuma jernih gambarnya saat streaming film atau drakor, rasanya nonton pun lebih puas karena ponselnya juga lebih nyaman digenggam.

4. Dosen pembimbing juga sangat menentukan. Tobat deh kalau dapat dosbim yang hilang-hilangan entah kapan skripsi ini kelar

Pastinya semua sudah tahu kalau persoalan skripsi itu bukan cuma soal susahnya mencari bahan dan menulis, tapi juga menghadapi dosen pembimbing (dospem) yang kadang super menguji. Ada tipe dospem yang hilang-hilangan, alias sibuk banget dan sering lupa jadwal bimbingan. Sudah menunggu untuk bimbingan berjam-jam, eh tiba-tiba dibatalkan begitu saja. Ada pula jenis pembimbing yang nggak banyak bicara, tapi tiba-tiba memberi instruksi untuk ganti topik atau teori. Dospem ini kadang menjadi shock therapy yang membuat menempa mentalmu selama skripsi.

5. Di tengah-tengah penyusunan skripsi, kadang kamu kepikiran topik lain yang kayaknya lebih bagus dan keren. Duh, nyesel memang selalu belakangan

Pernah nggak sih kamu tiba-tiba tertarik pada topik lain saat sudah setengah jalan mengerjakan skripsi? Topik baru itu terlihat jauh lebih keren dan berkualitas. Ini sih rasanya seperti sudah punya pacar, mendadak naksir sama orang lain. Komitmen dan keseriusan diuji. Tapi ingatlah bahwa sebaik-baiknya skripsi adalah yang dikerjakan dan diselesaikan.

6. Kesalahan teknis seperti laptop ngambek atau data hilang itu malapetaka terbesar. Jangan sampai mengalami deh!

Inilah malapetaka yang paling ditakuti oleh para pejuang skripsi. Kesalahan teknis yang sebenarnya nggak perlu terjadi tapi kadang nggak bisa dihindari. Laptop mati total, atau ngerestart sebelum hasil kerja disave. Perjuanganmu berjam-jam di depan laptop pun sia-sia. Ini sih kamu cuma bisa bilang “Apes banget!”. Untung deh sekarang banyak moda penyimpanan online. Bisa mengamankan filemu saat laptop ngambek tak tentu.

7. Harusnya teman maju sidang bisa jadi motivasimu. Tapi di sini yang ada cuma rasa iri dan panik karena kamu masih saja di bab yang sama

Rumus idealnya, saat teman akhirnya berhasil maju sidang dan lulus dengan gemilang kita ikut bahagia. Harusnya tambah termotivasi juga untuk cepat nyusul. Sayangnya rumus ideal jarang berlaku di dunia nyata. Yang ada kamu malah panik karena melihat progress skripsimu yang belum seberapa. Kamu jadi minder dan khawatir nggak bakal bisa maju sidang. Pernah mengalami hal ini nggak sih?

Meski sekarang perjuanganmu berdarah-darah, rasa lega saat akhirnya memakai toga itu nyata kok. Malah nanti kamu akan kangen masa-masa perjuangan menyusun skripsi ini. Percaya deh, suatu hari nanti kamu bakal melihat skripsimu sambil membatin “Kok aku dulu bisa ya nulis kayak gini?”. Kangen~

Cari Artikel Lainnya