Home » Kongkow » Tahukah Kamu » 6 Langkah Validisi Ide Startup Yang Penting dilakukan

6 Langkah Validisi Ide Startup Yang Penting dilakukan

- Kamis, 25 April 2019 | 09:27 WIB
6 Langkah Validisi Ide Startup Yang Penting dilakukan

Mendirikan startup tanpa menguji ide yang dimiliki terlebih dahulu merupakan sebuah kesalahan besar yang dapat menyita banyak uang dan waktu. Oleh karena itu, agar hal tersebut tidak kamu alami, perlu dilakukan langkah validasi ide startup sebelum memulainya.

Sudah terlalu banyak orang yang mendirikan startup atau merintis usaha yang tidak pernah memiliki pasar. Hal ini tentunya menghamburkan uang dan waktu pemilik yang sangat berharga. Jadi, beberapa langkah di bawah ini dapat kamu terapkan untuk membantu sebelum validasi ide startup.

1. Bagikan ide dengan orang-orang terdekat dan ketahui saran mereka

Kesalahan terbesar dari pemilik ide startup adalah dengan menjaga ide hanya di kepala mereka sendiri. Sebaiknya, sebelum mengetahui reaksi publik, kamu dapat melihatnya melalui orang-orang terdekat dulu. Jadi, bagikanlah ide yang kamu miliki dengan mereka.

Selain itu, ketika kamu mulai membagikan ide tersebut, biasanya gagasan itu mulai menyempurnakan diri menjadi lebih matang. Kamu bisa mendapatkan feedback dari orang-orang sekitar. Bahkan kamu dapat mengetahui ide startup yang kamu miliki konyol atau sangat hebat dengan melakukan hal ini.

2. Selidiki dan analisis keberadaan kompetitor

Melakukan riset akan sangat berguna sebelum kamu melakukan validasi ide startup. Menjelajahi pasar yang ada untuk mencari kompetitor juga dapat membantumu dalam memperkecil risiko dan meningkatkan kematangan serta keyakinan pada ide sebelum menginvestasikan terlalu banyak uang dan waktu.

Dalam melakukan riset, kamu perlu mengevaluasi pasar kompetitor produk dan mengetahui apakah ada cukup banyak permintaan dari konsumen agar startup tersebut dapat bertahan dan berdiri dengan layak. Cari tahu juga bagaimana kompetitor menjalankan bisnisnya, apa perbedaannya dengan ide dan rencanamu ke depannya.

Keberadaan kompetitor di luar sana juga dapat membantumu mengkonfirmasi ada tidaknya permintaan pasar untuk ide tersebut. Sebuah startup sejatinya adalah bisnis. Namun, sebuah bisnis yang tidak menghasilkan uang tidak akan dapat bertahan menjadi sebuah bisnis. Jadi, pelajarilah bagaimana kompetitormu mempertahankan bisnisnya.

3. Luncurkan prototype atau versi mini dari produk terlebih dulu

Sebelum meluncurkan produk sesungguhnya secara besar-besaran, sebaiknya kamu membuat prototype produk sebagai tester untuk mengetahui respon pasar. Mungkin, versi prototype ini tidak 100 persen berfungsi selayaknya, tetapi kamu akan dapat mengumpulkan feedback jujur dari beberapa orang yang telah mencobanya.

Misalnya, kamu dapat mengobservasi frekuensi kunjungan konsumen pada prototype-mu dan melihat sebanyak apa interaksi yang terjadi. Hal ini dapat meemberikan pandangan dan proses perkembangan yang bagus untuk ide startup milikmu.

Selain itu, kamu juga dapat meluncurkan survey di situs prototype milikmu untuk mengetahui ketertarikan konsumen dengan produk yang kamu ciptakan. Pertanyaan penting yang perlu ada di survei itu perlu menjawab apakah konsumen akan tertarik dengan produk serupa, dan apakah mereka mau membayar untuk menggunakan produk tersebut.

4. Buat skema harga dan linimasa yang dibutuhkan startup

Ketika kamu mencapai poin ini, ide yang kamu miliki akan sudah semakin jelas dan kamu telah selangkah lebih dekat menuju validasi ide startup. Pastinya, di titik ini kamu juga sudah memiliki keyakinan yang lebih jellas dan kuat terhadap konsep dan ide yang kamu miliki.

Jika setelah melakukan observasi dan survei, ternyata sebagian konsumen menjawab membutuhkan produk yang kamu miliki dan rela membayar untuk itu, maka kamu perlu mulai membuat skema harga dan linimasa yang dibutuhkan. Hal ini penting untuk mengetahui apa yang akan kamu lakukan ke depannya dan berapa keuntungan yang dapat kamu peroleh.

5. Pasarkan sebelum didirikan

Melakukan survei dan observasi pasar memang penting, namun cara terbaik untuk mengetahui orang akan membeli produk dari startup-mu atau tidak adalah dengan mendapatkan konsumen yang benar-benar rela membayar untuk itu.

Daftar jawaban survei yang mengatakan mereka akan membeli produkmu memang penting, namun tindakan nyata pembelian yang mereka lakukan juga lebih penting. Validasi nyata dari sebuah ide startup adalah keberadaan orang yang rela membayar untuk produk atau jasamu bahkan saat hal tersebut belum diluncurkan.

6. Lakukan crowdfunding untuk membantu mendirikannya

Langkah validasi ide startup yang terakhir adalah dengan melakukan kampanye crowdfunding yang dapat menghubungkanmu dengan orang-orang yang rela membayar sebelum ide produk atau jasa yang kamu tawarkan benar-benar diluncurkan.

Kamu perlu membuat kampanye yang sukses dan meyakinkan agar mendapatkan customer yang rela membayar. Jika kamu gagal di tahap ini, kamu mungkin akan sadar bahwa idemu tidak cukup bagus untuk diteruskan.

Melakukan langkah-langkah validasi ide startup di atas memanglah tidak mudah. Akan tetapi, setidaknya langkah-langkah tersebut tidak akan menyia-nyiakan terlalu banyak waktu dan dana yang kamu miliki. Apa lagi jika ternyata ide yang kamu miliki tidak sesuai dengan rencana dan ekspektasi.

Memang tidak ada jaminan 100 persen ketika kamu berhasil melakukan langkah-langkah di atas maka startup milikmu akan berkembang pesat dan berhasil. Namun, setidaknya cara berikut dapat meningkatkan kemungkinanmu untuk berhasil. Jadi, jangan takut mencobanya dan semoga berhasil, ya!

Cari Artikel Lainnya