Home » Kongkow » kongkow » BERKEBUN DI LAHAN SEMPIT SEKITAR RUMAH, MENGAPA TIDAK?

BERKEBUN DI LAHAN SEMPIT SEKITAR RUMAH, MENGAPA TIDAK?

- Sabtu, 20 April 2019 | 14:58 WIB
BERKEBUN DI LAHAN SEMPIT SEKITAR RUMAH, MENGAPA TIDAK?

 

berkebun di lahan sempit

Berkebun di lahan sempit sekitar sekitar rumah, bisa jadi pilihan Anda. Tak harus memanfaatkan lahan luas, seadanya pun bisa!

Urbanites, apakah Anda tertarik berkebun? Aktivitas yang ini bisa Anda nikmati, sekalipun Anda harus berkebun di lahan sempit.

Punya hobi berkebun konon memberikan segudang manfaat, salah satunya:

  • Membuat rumah tampak lebih hijau.
  • Membuat udara di rumah jadi sejuk.
  • Mengisi waktu luang dan menyalurkan hobi.

Cukup banyak manfaatnya, ya.

Kamu mulai tertarik, tapi… Masih bingung karena keterbatasan halaman?

Jangan takut, Urbanites!

Sudah bukan zamannya lagi untuk khawatir berkebun di lahan sempit sekitar rumah.

berkebun di lahan sempit

Apa yang akan kita bahas pertama kali? Hmm… mari kita mulai dari metode bercocok tanamnya.

Langsung saja, ini dia penjelasannya!

Metode Tabulampot Hadirkan Cara Unik Menanam Buah

Buat kamu yang baru mendengar namanya, mungkin akan merasa lucu.

Ya, sebenarnya kata tabulampot adalah singkatan dari “tanaman buah dalam pot”.

Sebenarnya, metode ini sudah tidak asing dan sering diterapkan sebagai upaya berkebun di lahan sempit.

berkebun di lahan sempit

Atau kamu pernah mencobanya?

Untuk menerapkan metode tambulampot, kamu harus menyediakan media tanamkhusus sebagai berikut:

  • Tanah
  • Kompos
  • Sekam

Ketiga komposisi itu harus seimbang dan dibagi rata.

Sebuah media tanam memiliki peran yang sangat penting karena menjadi tempat tumbuhnya akar dan dapat menopang postur dari tanaman.

Oleh sebab itu…

Media tanam dengan metode ini harus mampu menyimpan air dan memasok nutrisi bagi tanaman.

Nah, untuk wadahnya sendiri, kamu bisa menggunakan pilihan ini:

  • Tanah liat
  • Plastik
  • Kayu
  • Logam
  • Semen

Kamu bisa memilih salah satunya dengan mempertimbangkan keserasian dekorasipada rumah atau taman.

Tapi…

Kamu bisa menggunakan pot berbahan tanah liat dan kayu sebagai pilihan yang paling tepat untuk menerapkan metode tabulampot.

Mengapa?

Kedua jenis pot ini memiliki pori-pori yang dapat membuat kelembapan dan temperatur dari media tanam jadi lebih stabil.

berkebun di lahan sempit

Perlu diingat!

Wadah yang digunakan harus memiliki kaki yang memisahkan bagian dasar pot dengan tanah.

Hal ini penting agar sirkulasi air dan udara dapat berjalan lancar, akar tanaman pun tidak akan menembus tanah.

Enggan menggunakan atau menyediakan pot?

Kamu bisa gunakan polybag sebagai penggantinya.

Namun, media tanam ini tidak tahan lama karena mudah sobek.

Ini yang harus kamu perhatikan pada tanamannya:

Tanaman harus diletakkan di tempat yang terbuka dan terjangkau oleh sinar matahari.

Saat musim kemarau tiba, kamu pun harus rajin menyiramnya saat pagi atau sore hari.

Berbeda halnya saat musim hujan, tanaman hanya perlu disiram ketika terlihat kering.

Pemupukan pun sangat dibutuhkan, mengingat cadangan yang ada pada media tanam tabulampot sangatlah sedikit.

Bagaimana pemupukan yang benar?

Pertama, kamu wajib memberikan pupukpertama kalinya saat tanaman sudah berumur satu bulan.

Kemudian, pemupukan dilakukan lagi setiap 3-4 bulan dengan menggunakan pupuk organik.

Hmmm… cukup sulit? Nampaknya tidak ya?

Metode Vertikultur yang Cocok untuk Berkebun di Lahan Sempit

berkebun di lahan sempit

Anda ingin berkebun di lahan sempit sekitar pekarangan rumah?

Jangan khawatir!

Selain cara di atas, Anda dapat mengikuti metode vertikultur.

Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa vertikultur memiliki kata dasar “vertikal”.

Sesuai dengan kata dasar ini, metode vertikultur memanfaatkan bidang vertikal.

Tak hanya itu, cara bercocok tanamnya pun dilakukan secara bertingkat.

Metode vertikultur sesungguhnya hanya akan cocok untuk diterapkan dalam membudidayakan tanaman sayur.

Apa saja tanaman sayur yang bisa ditanam menggunakan metode ini?

Jawabannya adalah…

  • Kangkung
  • Seledri
  • Sawi
  • Tomat
  • Pakcoi, dll.

Wah, tanamannya yang biasa dipakai untuk memasak ya?

Berarti….

Tidak hanya bisa digunakan untuk sehari-hari, pekarangan rumah Anda juga bakal terlihat lebih hijau dan asri.

Anda juga bisa berkreasi dengan metode vertikultur karena ia memiliki banyak model, yakni:

  • Tempel
  • Gantung
  • Tegak
  • Rak

Oh ya, menanam menggunakan metode ini juga tidak akan menguras isi dompetmu, lho!

Kamu hanya perlu menggunakan barang-barang bekas, seperti pipa paralon yang sudah tak terpakai.

Namun…

Pipa paralon hanya dapat digunakan untuk vertikultur dengan model tegak atau yang lebih dikenal dengan vertikultur paralon PVC.

Jangan bayangkan cara ini sulit!

Caranya sangatlah mudah. Begini…

  • Siapkan pipa paralon yang berdiameter sekitar 4 cm.
  • Beri beberapa lubang untuk menyimpan bibit tanaman yang sudah disemai.
  • Beri sedikit semen di bagian bawah pipa dan lengkapi dengan wadahberupa pot atau kaleng.

Sudah dilakukan semua?

Sekarang, masukan media tanam ke dalamnya.

berkebun di lahan sempit

Media tanam pada metode yang satu ini dapat berupa:

  • Tanah
  • Kompos
  • Sekam

Pastikan media tanam tersebut memenuhi bagian dari pipa paralon.

Setelah itu…

Simpan bibit tanaman pada setiap lubang yang ada di pipa paralon.

Jangan lupa untuk menyirami bibit secara rutin, ya!

Air harus dialirkan dari bagian atas pipa paralon.

Nah… selanjutnya akan kita bahas mengenai berkebun di rumah menggunakan metode hidroponik.

Metode Hidroponik: Mudah, Sederhana dan Menarik

berkebun di lahan sempit

Sebelum membahas lebih lanjut, kita kenali terlebih dahulu apa itu hidroponik.

Ya, metode ini merupakan salah satu bentuk bercocok tanam yang sederhana.

Uniknya, hidroponik ini tidak menggunakan tanah!

Sesuai dengan namanya, yaitu “hydro” yang berarti air, media tanam dari metode hidroponik memang menggunakan air.

Jangan khawatir tanaman kesayanganmu akan mati.

Metode hidroponik memiliki banyak teknik yang dapat menggantikan nutrisi pada kandungan tanah.

Salah satu teknik yang sudah populer dan sangat mudah untuk Anda terapkan yakni hidroponik wick.

Hal yang perlu kamu siapkan adalah botol plastik bekas dan sumbu kompor.

Caranya seperti ini…

  • Potong botol plastik menjadi dua bagian.
  • Lubagi bangian atas botol sebagai sarana aliran udara dan untuk pemasangan sumbu.
  • Pasang sumbu yang telah disiapkan mulai dari bagian atas botol, masukkan hingga bagian bawah botol.

Bagaimana dengan media tanamnya?

Anda cukup mengisi bagian atas botoldengan beragam media tanam, seperti pecahan bata, sekam, dan lainnya.

Media tanam ini nantinya dapat berfungsi untuk menompang akar dan batang agar tidak mudah tumbang.

Selanjutnya, Anda tinggal masukkan bibit ke dalam media tanam.

Biasanya metode hidroponik akan ditanami berbagai jenis tanaman holtikultura, seperti buah, sayur, tanaman obat, hingga tanaman hias.

berkebun di lahan sempit

Eits!! Kamu harus menyiramnya dengan larutan nutrisi.

Apakah itu?

Larutan nutrisi adalah campuran dari air dan unsur hara.

Tanaman yang dikembangkan menggunakan metode yang satu ini, akan memiliki kualitas lebih baik jika dibandingkan dengan tanaman yang dikembangkan di media tanah.

Apa sih kelebihan tanaman tersebut?

  • Rasanya jauh lebih enak.
  • Memiliki kandungan gizi yang tinggi.

Eits… jangan dulu berhenti membaca.

Masih ada kiat berkebun di lahan sempit lainnya yang dapat Anda coba, Urbanites!

Menggantung Tanaman Lewat Metode Aeroponik

berkebun di lahan sempit

Nah, kamu juga pasti pernah mendengar metode yang satu ini.

Oh ya, kamu juga harus tahu kalau aeroponik berasal dari kata “aero” yang artinya adalah udara dan juga kata “ponus” yang artinya adalah daya.

Pada intinya…

Metode aeroponik memanfaatkan udara sebagai media tanam utamanya.

Akar tanaman pun pun akan menggantung di atas udara.

Hmm.. cukup unik bukan?

Namun…

Metode aeroponik masih bagian dari metode hidroponik karena sama-sama tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, melainkan air.

Bagaimana menggunakan air sedangkan sebelumnya dijelaskan bahwa media tanamnya adalah udara?

Begini…

Air yang digunakan cukup disemprotkan langsung pada akar tanaman.

Dengan cara ini, nutrisi yang ada akan langsung diserap dan dialirkan langsung ke semua bagian dari tanaman, mulai dari batang hingga daun.

Ini keuntungan yang akan kamu dapatkan jika menggunakan metode aeroponik:

Tanaman akan tumbuh lebih cepat, sehigga produksinya menjadi sangat tinggi.

Kamu tertarik mengaplikasikan metode ini?

Kalau begitu, kamu harus menyiapkan bahan utama ini:

Lembaran styrofoam atau gabus

berkebun di lahan sempit

Wah, sangat sederhana dan mudah dicari bukan? Di samping itu, harganya sangat murah.

Jangan lupa memberi lubang pada styrofoam untuk dijadikan media tanam.

Sekarang, tancapkan bibit tanaman pada setiap lubang, bisa dengan busa atau alat sejenisnya.

Biarkan akar tanaman menggantung bebas.

Jangan lupa meletakkan sprinkler yang dapat menyemprotkan air, pastikan ia dapat berjalan terus-menerus.

Air yang ada di dalam sprinkler juga harus sudah dicampurkan dengan unsur hara.

Jika menerapkan metode aeroponik, Anda akan mendapatkan kelebihan berikut:

  • Tanaman akan memiliki kualitas yang baik
  • Kualitas tanaman jauh lebih segar
  • Aroma dan cita rasa tanaman yang baik

Nah, itu dia semua hal yang bisa Anda lakukan jika ingin berkebun di lahan rumah yang sempit.

Tidak sulit kan? Semuanya pun tidak memerlukan biaya yang mahal.

Pilih metode yang mana, Urbanites?

Cari Artikel Lainnya