Home » Kongkow » kongkow » Sinergitas dalam Menciptakan dan Menyebarluaskan Hasil Inovasi Teknologi Pertanian

Sinergitas dalam Menciptakan dan Menyebarluaskan Hasil Inovasi Teknologi Pertanian

- Selasa, 16 April 2019 | 19:58 WIB
Sinergitas dalam Menciptakan dan Menyebarluaskan Hasil Inovasi Teknologi Pertanian

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian memiliki misi menjadi lembaga penelitian terkemuka, penghasil teknologi dan inovasi modern untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Untuk mencapai misi tersebut perlu didukung oleh sumberdaya manusia yang handal, professional dan memiliki etos kerja yang tinggi dalam mengelola sumberdaya, dan menghasilkan teknologi dan inovasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, petani, para pelaku usaha pertanian dan bagi pengembangan ilmu pegetahuan. Perkembangan global dan tingginya persaingan lintas Negara tidak hanya diperlukan kapasitas produksi tinggi dalam sektor pertanian namun diperlukan penguasaan teknologi dan inovasi handal dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan dan peningkatan ekspor.

Bertempat di Malang 3-5 April 2019 di selenggarakan Rapat Kerja Terpadu 4 Pusat Penelitian Komoditas yaitu Puslitbang Hortikultura, Peternakan, Perkebunan dan Tanaman Pangan dengan mengangkat tema “Konsolidasi Manajemen SDM, Program 2020-2024 dan Akselerasi Diseminasi TEknologi Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan Mendukung Kebijakan Strategis Kementerian Pertanian”. 

Ketua Panitia Dr. Ir. Hadiyanto, M.Sc dalam sambutannya menyatakan, tujuan di selenggarakanya Raker adalah menyusun strategi dan rencana pengelolaan manajemen dan pengembangan sumberdaya litbang tanaman pangan dalam rangka peningkatan daya saing SDM litbang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Melakukan refocusing kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan 2019 melalui sinkronisasi kegiatan dalam percepatan pencapaian Program Balitbangtan dan sasaran strategis Kementerian Pertanian. Memantapkan rencana operasional kegiatan 2019 dan rencana penuntasan kinerja 2015-2019 sebagai landasan kebijakan  litbang Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Peternkan 2020 – 2024. Mengimplementasikan rencana percepatan hilirisasi dalam upaya penderasan inovasi teknologi Litbang Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan melalui diseminasi, dan menindaklanjuti hasil Raker Balitbangtan 2019. 

Dalam kegiatan pembukaan yang dihadiri oleh pejabat struktural Balitbangtan, Kepala Balitbangtan pada masanya (Prof. Ahmad Suryana, Dr. Haryono) dan Tim Pakar UPSUS Dr. Farid Bahar, Prof. Riset, Tenaga Ahli Kementan, Peneliti lingkup Puslitbang komoditas, Pegawai administrator dan Kepala Kebun, dilakukan pemberian penghargaan kepada 12 orang peneliti berprestasi, tenaga administrasi berprestasi dan kepala kebun berprestasi yang berikan langsung oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si.

Dalam sambutan dan arahannya, Fadjry menyampaikan pentingnya konsolidasi dan sinergisitas antar Pusat Penelitian dalam mengoptimalkan hasil-hasil penelitian komoditas terutama dalam menciptakan dan menghasilakn varietas unggul dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan dukungan kemantapan kapasitas dan penguasaan teknologi peneliti. Raker diharapkan agar dapat dilaksanakan secara terpadu meliputi beberapa UK/UPT/satker terkait sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Selanjutnya Fadjry mengajak untuk mengedepankan program dan kegiatan corporate lingkup Balitbangtan.

"Oleh sebab itu budaya sinergi lingkup Balitbangtan bahkan lintas Kementerian dan lembaga harus terus digalakkan," ungkapnya.

Salah satu program terobosan Balitbangtan yaitu program SAPIRA (Kawasan Pertanian Sejahtera). Program SAPIRA ini akan dilaksanakan dengan melibatkan Eselon I lingkup Kementan untuk menjamin keberlanjutannya.

“Upaya pemerintah untuk memaksimalkan hasil-hasil penelitian tidak hanya didukung oleh peningkatan anggaran, namun ke depan lembaga penelitian harus bersinergi dengan lembaga penelitian lintas kementerian lembaga lainnya. Upaya ini dilakukan agar tidak menciptakan ego sektoral antar lembaga penelitian, sehingga hasil-hasil penelitian mampu menunjang visi dan misi pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan petani”, tegas Fadjry.

Cari Artikel Lainnya