Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Benarkah Minum Kopi Bisa Membuatmu Dehidrasi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Benarkah Minum Kopi Bisa Membuatmu Dehidrasi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

- Jumat, 15 Maret 2019 | 10:10 WIB
Benarkah Minum Kopi Bisa Membuatmu Dehidrasi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Bertepatan dengan hari kopi nasional, sekian lama orang diberitahu dan percaya bahwa kafein itu diuretik. Bagi beberapa orang, ini menjadi masukan untuk mereka agar menyingkirkan minuman berkafein dari pola konsumsi mereka karena risiko dehidrasi, terutama selama periode musim panas yang menyengat.

Apakah nasihat itu benar? Ya, ada benarnya tapi lebih banyak salahnya. Di sini akan dijelaskan secara lengkap!

1. Semua minuman yang dikonsumsi dalam jumlah besar itu pastinya diuretik, tapi pipis yang lebih banyak itu belum tentu menyebabkan dehidrasi

Sesuai definisinya, diuretik berarti produk yang dapat meningkatkan produksi urin pada tubuh. Karenanya air, maupun semua minuman yang dikonsumsi dalam jumlah besar, tentunya diuretik. Yang lebih penting lagi, pipis lebih banyak belum tentu menyebabkan dehidrasi (kehilangan air di tubuh dalam jumlah besar).

Minum terus-terusan akan menambah cairan ke dalam tubuh untuk penyerapan (mencegah dehidrasi) dan memicu produksi urin. Tergantung dari pembuangan urin yang muncul setelah minum, sebuah minuman bisa jadi dideskripsikan sebagai "rehidrator buruk" kalau kehilangan cairan yang disebabkannya itu banyak.

2. Kafein adalah diuretik yang lemah dan toleransi terhadap efek ini didapatkan secara cepat (dalam 4-5 hari) seiring pengonsumsian kafein rutin

Yang mengkhawatirkan adalah hal ini sudah diketahui selama hampir 100 tahun! Pada tahun 1928, sebuah penelitian yang melibatkan tiga orang menunjukkan bahwa ketika para partisipan gak mengonsumsi kafein sama sekali selama 2 bulan, dengan dosis sekecil setengah miligram per kilogram masa tubuh (kasarannya sekitar setengah cangkir kopi) menyebabkan peningkatan pembuangan urin yang cukup terdeteksi.

Namun ketika konsumsi kafein rutin dilaksanakan selama setidaknya 4-5 hari, itu menyebabkan pengonsumsinya toleran terhadap efek diuretik. Jadi sebanyak lebih dari satu miligram per kilogram masa tubuh (secangkir kopi) dibutuhkan sebelum efeknya terdeteksi.

Ini bisa disimpulkan bahwa konsumsi kafein rutin gak akan menyebabkan dehidrasi kronis. Sementara penelitian ini memiliki batasan ukuran sample yang jelas, sebuah investigasi yang melibatkan metode dan analisis penelitian kontemporer mengesahkan penemuan-penemuan lebih dari satu dekode yang lalu.

3. Penelitian ini melibatkan 59 orang sehat yang dimonitor selama 11 hari

Investigasi ini didesain untuk memastikan apakah meminum kafein menyebabkan kehilangan cairan atau dehidrasi. Awalnya, konsumsi kafein setiap partisipan distabilkan selama 6 hari pada level 3 miligram per kilogram masa tubuh (rata-rata sebanyak 2-3 cangkir kopi per hari.

Setelah periode ini, konsumsi kafein mereka dimanipulasi selama 5 hari dalam dosis baik itu nol, kecil (satu cangkir) atau level rataan (dua cangkir). Para peneliti mengawasi pengukuran banyaknya hidrasi seperti produksi dan warna urin.

Hampir setiap pengukuran hidrasi yang mereka lakukan untuk memonitor keseimbangan cairan itu sama sekali gak dipengaruhi oleh konsumsi rutin kafein. Dalam keilmuan hidrasi, efek dari minuman apapun pada cairan tubuh itu ditentukan oleh keseimbangan antara berapa banyak yang dibuang oleh tubuh dari volume yang dikonsumsi.

4. Belakangan ini, pembuatan "indeks hidrasi minuman" telah dipublikasikan untuk mendeskripsikan kapasitas pembuangan cairan dari minuman-minuman yang berbeda dengan men-standard-kan pengukurannya, dengan air biasa

Sekali lagi dijelaskan dalam indeks hidrasi minuman bahwa minuman berkafein seperti kopi, teh dan cola memiliki kapasitas pembuangan cairan yang serupa dengan air ataupun minuman olahraga komersial. Salah satu kelebihan dari indeks hidrasi minuman adalah ia menyertakan semua minuman dan kontribusinya pada cairan tubuh (rankingnya pun memperlihatkan keefektifan satu sama lain).

Dengan mengimbau orang untuk gak mengonsumsi minuman yang mereka sukai (hanya karena itu mengandung kafein), orang tersebut gak akan otomatis menggantinya dengan minuman lain. Hal ini akhirnya menyebabkan penurunan pada konsumsi cairan total.

Bukti hubungan antara hidrasi yang buruk dengan kesehatan yang buruk telah dijelaskan secara umum ke masyarakat. Dehidrasi bisa menyebabkan gangguan pada mood, serta fungsi otak dan jantung. Selain itu, juga bisa bekerja sebagai indikator untuk prognosis yang buruk pada pasien berusia lanjut di rumah sakit.

Jadi walaupun memang beberapa minuman berkafein seperti kola dan minuman berenergi memiliki implikasi kesehatan tersendiri seperti kandungangula super tinggi, dalam hal mengoptimasi keseimbangan cairan tubuh, kamu gak perlu khawatir soal kafeinnya. So, tenang saja, mengonsumsi kopi gak bikin kamu dehidrasi kok.

Cari Artikel Lainnya