Home » Kongkow » Tips & Trik » 9 Tips Nyaman dan Betah Bekerja di Kantor

9 Tips Nyaman dan Betah Bekerja di Kantor

- Sabtu, 29 Juni 2019 | 09:55 WIB
9 Tips Nyaman dan Betah Bekerja di Kantor

Tidak sedikit orang mengeluhkan kondisi pekerjaan kantornya. Mulai dari alasan gaji yang kurang, ruang kerja yang sempit, bos yang galak, rekan kerja yang menyebalkan, tugas yang bertumpuk hingga sistem dan jam kerja yang berlebihan dari perjanjian kerja yang tertulis. Hal-hal tersebut membuat seseorang menjadi tidak nyaman bekerja di kantornya. Akibat ketidaknyamanan itu secara tidak langsung akan mempengaruhi semangat produktivitasnya. Prestasi menurun dan jenjang karir terhambat. Ujung-ujungnya, merasa tidak betah dan memilih mengundurkan diri (resign).

Apakah keputusan untuk resign adalah keputusan yang tepat? Coba pikirkan ini.

Mencari pekerjaan yang baru tidaklah mudah. Tiap kantor juga memiliki kondisi dan sistem kerja tersendiri. Bisa jadi di kantor yang baru, Anda juga akan menemukan ketidaknyamanan sama seperti di kantor Anda sebelumnya. Semakin sering Anda merasa tidak nyaman maka semakin besar kemungkinan Anda untuk mengambil keputusan resign dari pekerjaan Anda. Alhasil Anda tidak akan pernah memiliki karir yang mantap, karena selalu resign dan berpindah-pindah kerja. Saat Anda memilih resign dan pindah kerja ke tempat lain, itu berarti Anda harus memulainya dari nol kembali. Sayang bukan? ­­­

Bagaimana seharusnya? Yang harus Anda lakukan adalah membuang rasa jenuh Anda. Mengabaikan ketidaknyamanan itu dengan memperbaiki cara berpikir, pola pergaulan dan sistem Anda bekerja di kantor Anda saat ini. Semua itu bertujuan agar Anda bisa merasa betah di kantor dan tidak sering memutuskan untuk resign.

Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan dan membuat Anda betah bekerja di kantor, yaitu:

Idealistis vs Realistis

Banyak orang yang terjebak dalam kesulitan hanya karena konsep pemikirannya yang terlalu idealis. Idealis identik dengan cara berpikir yang kaku, yang selalu mengacu pada kaidah teori yang ideal.

Sah-sah saja bila Anda termasuk orang yang “idealis”. Namun ingat, apa yang ada di depan mata adalah realitanya. Untuk beberapa hal tertentu, rasanya tidak salah bila Anda harus berpikir lebih realistis. Dengan berpikir realistis, maka Anda akan menjadi pribadi yang lebih fleksibel dan mudah menyesuaikan diri.

Jangan pernah berpikir bahwa bekerja di kantoran selalu senyaman yang Anda bayangkan. Banyak hal yang terkadang tidak sesuai teorinya namun realitanya tidak bisa dibantah. Anda tidak akan pernah bisa merasa nyaman bila Anda tidak mengubah pola pikir Anda yang terlalu kaku. Hadapi dengan bijak realita yang ada di dunia kerja. Jangan hindari realita yang ada dengan terlalu mudah mengambil keputusan untuk resign.

Apakah ini berarti kita tidak boleh menjadi pribadi yang idealis? Jawabannya tentu boleh-boleh saja, tapi tetap pada tempatnya dan dalam takaran yang wajar. Bila tidak, akan susah sendiri nantinya.

Berpikir terbuka

Kantor umumnya memiliki lebih dari satu orang yang bekerja di dalamnya. Semakin besar perusahaan tempat Anda bekerja, semakin banyak pula tenaga kerja yang dikerahkan untuk bekerja di perusahaan tersebut. Semakin banyak rekan kerja Anda, maka akan semakin banyak pula Anda menemukan perbedaan-perbedaan di dalamnya. Masing-masing orang yang bekerja didalamnya memiliki cara sendiri-sendiri untuk bisa menyelesaikan dan mencapai tujuannya. Masing-masing dari mereka juga punya konsep atau ide dan pandangan tersendiri untuk berproduktivitas di kantor yang sama dengan Anda. Perbedaan-perbedaan seperti itu haruslah dilandasi dengan rasa saling menghormati.

Ketika Anda mencoba menyampaikan gagasan Anda, jangan berharap semua rekan kerja Anda pasti menyetujui gagasan yang Anda punya. Jangan lekas berkecil hati bila itu terjadi. Berpikirlah terbuka. Ketidaksetujuan rekan-rekan kerja Anda tentu memiliki alasan masing-masing. Dengarkan alasan-alasan tersebut. Alasan yang baik bisa Anda jadikan masukan untuk gagasan Anda. Anda juga harus siap menghadapi konflik yang terjadi bila sewaktu-waktu terjadi benturan sikap yang tidak bisa dihindari antara sesama rekan kerja. Dengan berpikir terbuka Anda akan lebih siap menghadapi segala sesuatu yang terkadang tidak selalu ssesuai dengan cara berpikir Anda.

Komunikasi yang lancar

Penyebab utama munculnya konflik sesama rekan kerja di kantor disebabkan karena komunikasi yang tidak lancar. Cobalah untuk membangun komunikasi yang baik antar sesama rekan kerja maupun komunikasi dengan atasan Anda. Jangan sungkan-sungkan menyampaikan sesuatu yang ada di hati maupun di pikiran Anda selama itu tujuannya untuk kebaikan bersama.

Kebanyakan orang seringkali menahan-nahan diri untuk tidak mengutarakan isi hatinya tentang masalah kerja maupun masalah hubungan intra personal yang dihadapi di kantornya. Alasannya takut, segan atau malu untuk membicarakannya. Anda tidak akan bisa merasa betah bila ada sesuatu yang mengganjal hati dan pikiran Anda. Diam tak akan menyelesaikan masalah. Tanpa komunikasi yang baik, orang lain tidak akan mengetahui apa yang sedang Anda pikirkan, tidak mengetahui ide brilliant yang Anda miliki, dan tidak mengetahui tujuan Anda. Alhasil Anda akan disepelekan dan dianggap tidak komunikatif.

Adaptasi dengan sistem yang sudah ada

Ketika Anda baru pertama kali diterima bekerja di sebuah kantor, maka langkah yang harus segera Anda lakukan adalah beradaptasi dengan sistem kerja yang sudah ada. Jangan coba-coba mengatur ini dan itu. Jangan pula lancang mengubah sistem yang sudah ada. Ikuti aturan “mainnya”. Berkontribusilah dengan baik untuk perusahaan Anda tanpa banyak mengeluh. Semakin Anda bisa beradaptasi, semakin mudah bagi Anda untuk bekerjasama dengan rekan-rekan sesama Anda dan makin mudah pula bagi Anda untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada.

Memiliki loyalitas

Loyalitas adalah bagian integritas dari seorang karyawan. Loyalitas juga termasuk bentuk pengorbanan karyawan untuk kemajuan perusahaan tempatnya bekerja. Terkadang atasan Anda meminta Anda pulang lebih lama dari jam operasional kantor untuk membantu menyelesaikan suatu tugas tertentu. Jangan mengeluh! Lakukanlah dengan hati yang ikhlas. Toh, tidak akan selamanya atasan Anda meminta Anda untuk bekerja lebih lama dari jam kerja Anda biasanya. Loyalitas Anda akan dinilai oleh atasan Anda dan bagian HRD. Selalu ada reward bagi karyawan yang berloyalitas untuk perusahaannya. Bentuknya rewardnya bermacam-macam, bisa berupa bonus, kenaikan gaji, atau bahkan kenaikan pangkat. Cukup menggiuran, bukan?

Inisiatif

Meskipun Anda melakukan tugas berdasarkan perintah dari atasan Anda, tidak ada salahnya bila sekali-kali Anda melakukan pekerjaan yang sekiranya belum sempat diinstruksikan oleh atasan untuk Anda. Ada kalanya seorang atasan lupa tentang apa saja yang harus ia perintahkan kepada bawahannya. Beban berat seorang atasan tentu harus dimaklumi. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya bila Anda ikut mengingatkannya atau berinisiatif mengerjakan tugas sebelum atasan Anda memberi perintah.

Jangan lupa pula untuk aktif pada saat meeting berlangsung. Sampaikan gagasan-gagasan Anda di depan forum. Dengan begitu, Anda akan dianggap sebagai karyawan yang kreatif dan inovatif. Sudah tentu Anda akan mendapat perhatian yang khusus dari rekan dan atasan Anda. Efeknya akan membuat Anda senang dan betah bekerja di kantor.

Jangan menunda pekerjaan!

Penyebab pekerjaan yang menumpuk adalah karena Anda sering menunda-nunda untuk menyelesaikannya. Dan itu akan membuat Anda kewalahan. Pekerjaan yang menumpuk akan membuat beban kerja Anda terasa lebih berat. Padahal sesungguhnya volume kerja Anda sama dengan volume kerja rekan kerja Anda lainnya. Hanya, dengan melihat tumpukan kertas kerja dan deadline yang semakin dekat akan membuat Anda merasa dibebani dengan kapsitas kerja yang sangat besar. Lama-lama Anda akan merasa tersiksa dan jenuh dengan pekerjaan-pekerjaan yang dihadapkan di depan Anda. Akhirnya ceritanya bisa ditebak, Anda stress, tidak betah dan selanjutnya memilih mengundurkan diri.

Bersahabatlah!

Rekan kerja merupakan keluarga kedua yang Anda miliki setelah keluarga Anda di rumah. Jalin hubungan yang baik dengan sesama rekan kerja dan atasan. Jadikan mereka sahabat-sahabat Anda. Semangat berkompetisi antara satu dengan yang lainnya boleh-boleh saja. Namun, sportifitas dan tenggang rasa harus tetap dijunjung. Bila rekan-rekan kerja bisa menjadi sahabat baik Anda di kantor, maka suasana kerja akan semakin menyenangkan. Siapa yang betah bekerja di kantor bila didalamnya adalah musuh-musuh bebuyutan Anda semua. Yang ada Anda akan merasa terkucil dari lingkungan sosial di kantor Anda.

Percantik ruang dan meja kerja

Ruang kerja yang bersih dan meja kerja yang rapi tentu akan membuat siapa saja betah berlama-lama di dalamnya. Bila Anda diberi satu ruangan untuk Anda sendiri, maka Anda bebas untuk menata interiornya. Namun, bila Anda ditempatkan pada suatu ruangan yang isinya bukan hanya Anda seorang diri, maka Anda tidak berhak untuk menata ruangan tersebut dengan selera Anda sendiri.

Setidaknya bila Anda ditempatkan satu ruangan dengan beberapa orang rekan kerja, Anda bisa menata meja kerja Anda sendiri. Rapikan tumpukan kertas kerja dan alat-alat tulisnya. Bila Anda mau, Anda juga bisa meletakkan vas bunga ukuran kecil, foto orang terkasih atau miniatur mobil-mobilan kesayangan Anda. Selama barang-barang itu tidak mengganggu kenyamanan Anda di meja kerja, maka tidak ada larangan bagi Anda untuk meletakkannya.

Demikianlah tips-tips yang bisa Anda coba. Semoga berguna dan bisa membuat Anda lebih betah bekerja di kantor Anda saat ini.

Cari Artikel Lainnya