Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Waspadai, Rasa Cemas Bisa Mengganggu Kejiwaan

Waspadai, Rasa Cemas Bisa Mengganggu Kejiwaan

- Rabu, 20 Februari 2019 | 11:12 WIB
Waspadai, Rasa Cemas Bisa Mengganggu Kejiwaan

Sakit jiwa adalah gangguan mental yang berdampak kepada mood, pola pikir, hingga tingkah laku secara umum. Seseorang disebut mengalami sakit jiwa jika gejala yang dialaminya menyebabkan sering cemas dan menjadikannya tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara normal. Tiada hari tanpa masalah itu sudah pasti dan kadang membuat kita cemas. Masalahnya, jika rasa cemas sampai berlarut-larut, tubuh akan sakit dan tidak nyaman. Seolah ada beban berat yang membuat Anda enggan untuk beraktivitas. Jika dibiarkan terus menerus, ini bisa mengganggu kejiwaan! Coba kita kenali apa sebenarnya gangguan kecemasan dan bagaimana sebaiknya Anda menyikapinya.

Waktu tidur terganggu

Cemas berlebihan membuat mata sulit dipejamkan, karena pikiran terus melayang-layang. Untuk itu, Anda sebaiknya mengisi waktu dengan berbagai kesibukan. Usahakan setiap hari berolah raga ringan dan santai agar otot dan syaraf tidak tegang. Apabila Anda mempunyai masalah, janganlah dipendam sendiri, dan bila beranjak tidur, letakkan semua permasalahan. Dengan demikian Anda akan terlelap dalam sekejap dan esok pagi tubuh akan terasa segar kembali untuk menghadapi rutinitas pekerjaan.

Tubuh menjadi sakit

Rasa cemas tentu bisa mengakibatkan sakit pada tubuh, namun juga tergantung dari masing-masing individu. Orang yang cemas berlebihan akan mengalami gejala somatic yaitu gejala yang sebenarnya tidak ada. Gejala tersebut bisa berupa sakit kepala dan otot, detak jantung lebih cepat, sakit perut, asam lambung naik, serta keringat berlebih. Saat Anda tegang, sistem syaraf dalam tubuh langsung merespon dengan detak jantung yang meningkat atau berdebar-debar, otot kaku, serta tekanan darah naik. Untuk jangka waktu pendek memang tidak ada masalah, namun jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Sulit mengendalikan diri

Ketika gangguan kecemasan tersebut muncul, Anda mungkin berusaha tenang dan rileks. Namun hasilnya justru sia-sia belaka. Rasa cemas adalah sinyal dari otak bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Sinyal tersebut mengatakan pada tubuh untuk lebih awas dan hati-hati dalam melindungi diri sendiri. Itulah fungsi emosional otak yang bekerja secara otomatis, sampai-sampai Anda sendiri tidak dapat mengendalikannya. Sebaliknya, usaha untuk menenangkan diri justru dapat memicu kondisi Anda semakin panik, serta kondisi lebih buruk. Maka jika saat cemas datang, kenali dan terima parasaan tersebut apa adanya agar Anda bisa mengatasinya.

Berubah menjadi pendiam

Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan biasanya akan menjadi lebih pendiam. Bagaimana tidak, jika terus-menerus merasa cemas membuat hati tidak nyaman, bukan? Memang tidak ada obat untuk menyebuhkan gangguan kecemasan ini. Namun, perawatan psikologi secara khusus bisa diterapkan, antara lain psikoterapi, terapi perilaku, dan obat yang dianjurkan dokter dan cukup mencari pertolongan saja agar terhindar dari penyakit yang lebih parah.

Tidak tahu penyebabnya

Banyak yang tidak tahu apa yang dicemaskan. Dari sinilah otak selalu memproses berbagai informasi tentang lingkungan sekitar dan menyiapkan tubuh bereaksi terhadap berbagai stimuli. Contoh, jika seseorang trauma dengan kecelakaan, maka dia akan takut naik kendaraan. Atau jika seseorang tersebut takut dengan ular, otaknya akan bereaksi menjadi gelisah manakala melihat rumput. Kenapa? Karena takut akan terjadi musibah saat berkendara atu dan kemungkinan di semak-semak rerumputan ada ular yang bersembunyi.

Semoga bermanfaat bagai Anda.

Cari Artikel Lainnya