Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Benarkah Bila Ingin Sukses dalam Hidup Harus Keluar dari Zona Nyaman?

Benarkah Bila Ingin Sukses dalam Hidup Harus Keluar dari Zona Nyaman?

- Rabu, 13 Februari 2019 | 14:49 WIB
Benarkah Bila Ingin Sukses dalam Hidup Harus Keluar dari Zona Nyaman?

Ketakutan adalah hal berharga karena ini bisa membuat Anda aman dan menjadikan Anda perlu berhati-hati dimana pun berada. Hanya saja, ketakutan yang Anda rasakan juga bisa menjadi faktor pembatas karena tidak semua yang Anda takuti harus benar-benar ditakuti. Bila Anda terus terkungkung dengan rasa takut, Anda tak akan bisa maju. Lalu, benarkah Keluar dari comfort zone perlu dilakukan untuk menjadi sukses?

Haruskah Keluar dari Zona Nyaman untuk Bisa Sukses dalam Hidup?

ikuti proses keluar zona nyaman

Realistik dan Pemimpi

Berbicara tentang keluar dari comfort zone tidak akan selesai tanpa menyinggung tentang orang yang realistik dan pemimpi. Realist adalah tipe individu yang berhati-hati, selalu berpikir, serta menimbang pro dan kontra sebelum membuat keputusan apapun, terutama hal yang besar dan tantangan dalam hidup. Tipe realistik berpikir lama dan bekerja keras sebelum membuat keputusan.

Orang realistik berpegang pada rencana ‘Selanjutnya apa?’ untuk masa depan. Orang realistik juga punya mimpi, tetapi lebih berakar pada ambisi, dorongan, tekad, serta diperlukan koneksi. Mereka merasa bahwa hidup tidak perlu harus khawatir yang dikarenakan oleh kelangsungan hidup, tanggung jawab atau membayar utang. Akibatnya mereka cenderung membuat pilihan aman, tetap pada kenyamanan dan mengetahui apa yang terbaik untuk dirinya.

Ketika berbicara tentang keluar dari comfort zone, tidak lengkap tanpa membicarakan tentang seorang pemimpi. Mereka punya ambisi besar, suka mengambil risiko, terkadang terlalu impulsif, tetapi mereka seringkali haris menantang norma masyarakat serta berani untuk berpikir outside of the box. Ini bukan untuk mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana yang ingin diikuti.

Namun, mereka lebih cenderung mengubah arah perjalanan melalui waktu, pengalaman dan mengikuti kata hati. Tipe pemimpi mendapat inspirasi dari dalam. Tidak ada perspektif orang lain yang cukup berbobot untuk menggeser dorongan seorang pemimpi karena mereka tidak mengikuti ketakutan. Mereka mungkin gagal dari waktu ke waktu, tetapi mereka tidak pernah menyerah pada hidup dan cintanya.

Merangkul Rasa Takut

Jadi, dari kedua tipe di atas, Anda termasuk tipe yang mana? Apakah yang satu lebih baik dari yang lain? Dalam hidup, keseimbangan adalah kunci. Dengan demikian, menjadi seorang realistis tidak lebih baik dari seorang pemimpi karena keduanya memiliki tantangan masing-masing. Namun, dimana pun posisi hidup Anda, rasa takut seharusnya dilihat sebagai sebuah cara untuk mendorong Anda maju ke depan untuk menjadi diri Anda yang lebih baik.

Keluar dari comfort zone adalah sebuah tipe ketakutan yang seharusnya Anda rangkul. Bila Anda melihat diri Anda sebagai seorang pemimpi, itu bagus karena keluar dari comfort zone bukan hal baru lagi bagi Anda. Tidak peduli apakah itu harus berhenti kuliah untuk memulai sebuah bisnis, pindah ke kota lain, atau keputusan penting lain yang tidak mudah untuk dijalankan.

Anda melakukan itu karena Anda yakin tidak akan menyesal dengan apa yang Anda putuskan karena itu tidak lebih dari sebuah kesalahan bila akhirnya Anda mengambil keputusan tersebut. Namun bila Anda selalu menjadi individu yang berhati-hati, maka akan menjadi lebih baik bila Anda merangkul tiap tindakan untuk keluar dari comfort zone. Ini bisa dilakukan dengan membuka pikiran untuk memulai hal baru.

Mengelola Rasa Takut

Agar bisa keluar dari comfort zone untuk mencapai kesuksesan, Anda harus bisa mengelola rasa takut karena ketika Anda merasa stres atau tidak nyaman, biasanya Anda tidak bisa berpikir jernih. Bila Anda dapat mengelolanya dengan baik, hal ini bisa membantu Anda untuk terus tumbuh. Berkomitmenlah untuk terus berusaha yang terbaik dan menjaga harapan tetap rendah untuk mengurangi tekanan tambahan.

Cari Artikel Lainnya