Home » Kongkow » Tahukah Kamu » 5 Wujud Pola Budaya Guru, Seperti Apa Ya?

5 Wujud Pola Budaya Guru, Seperti Apa Ya?

- Rabu, 09 Januari 2019 | 09:10 WIB
5 Wujud Pola Budaya Guru, Seperti Apa Ya?

Setiap sekolah memiliki budaya - budaya tersendiri dan spesifik, diantaranya wujud budaya guru mengenai ciri - ciri pola jalinan guru di lingkungan sekolah. Pola - pola hubungan tersebut memiliki karakteristik berbeda. Hargreaves (1992) telah mengindetifikasikan lima bentuk budaya guru, yakni Individualism, Balkanization, Contrived Collegiality,Collaboration, dan Moving Mosaic. Berikut ulasannya.

Individualism

Budaya yang satu ini ditandai dengan adanya sebagian besar guru bekerja secara individual atau sendiri - sendiri. Mereka memiliki sedikit pekerjaan kolaborasi, sehingga peluang pengembangan profesi melalui diskusi atau sharing menjadi terbatas.

Balkanization

Pada budaya ini, komunikasi jarang terjadi dan kurang adanya kesinambungan dalam memantau perkembangan perilaku siswa, bahkan cenderung mengabaikannya. Bentuk budaya ini ditandai dengan adanya sub-sub kelompok secara terpisah yang cenderung saling bersaing dan lebih mementingkan kelompoknya daripada mementingkan sekolah secara keseluruhan. Misalnya, hadirnya kelompok guru senior dan guru junior atau kelompok-kelompok guru berdasarkan mata pelajaran.

Contrived Collegiality

Bentuk budaya ini sangat bermanfaat untuk masa-masa awal dalam membangun hubungan kolaboratif para guru . Bentuk budaya yang ketiga ini sudah terjadi kolaborasi yang ditentukan oleh manajemen. Namun, pada budaya ini belum bisa menjamin ketercapaian hasil, karena untuk membangun budaya kolaboratif memang tidak bisa melalui paksaan.

Collaboration

Budaya ini dapat diketagorikan sudah lebih maju, perbedaan yang ada bukan dipandang sebagai rival dan saling menyaingi tetapi sebagai unsur yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Dalam budaya kolaboratif terdapat saling keterpaduan (intermixing) antara kehidupan pribadi dengan tugas-tugas profesional, saling menghargai, dan adanya toleransi atas perbedaan.

Moving Mosaic

Dalam kondisi ini, bukan guru kepala sekolah yang bertindak sebagai inovator tetapi sudah merambah ke semua lini bahwa sekolah itu sudah menempatkan posisinya sebagai sekolah yang inovatif. Para guru sangat fleksibel dan adaptif, semua guru mengambil peran, bekerja secara kolaboratif dan reflektif, serta memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

Cari Artikel Lainnya