Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Enam Fakta Menarik Profesi Guru

Enam Fakta Menarik Profesi Guru

- Jumat, 30 November 2018 | 10:51 WIB
Enam Fakta Menarik Profesi Guru

Terpujilah wahai engkau

Ibu bapak guru

Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Anda pasti masih ingat lagu Hymne Guru yang selalu dinyanyikan saat Anda masih duduk di bangku sekolah. Yup, guru memang pahlawan tanpa tanda jasa yang mengajar kita dari nol hingga sepintar sekarang. Tidak heran mereka selalu dihormati dan disanjung karena pengabdiannya.

Di Indonesia, sayangnya profesi guru masih kurang dihargai dari segi kompensasi. Namun ini tak menghalangi tekad banyak orang untuk mengabdi di dunia pendidikan.

Anda salah satunya? Simak enam fakta menarik seputar profesi guru yang mungkin bisa menginspirasi Anda untuk menekuni profesi ini:
1. Dihormati 

Pasti dong. Siapa sih yang tidak hormat pada seorang guru? Bahkan seorang presiden sekalipun akan hormat pada guru yang membuatnya bisa menjadi orang paling hebat. Masyarakat juga akan menjunjung tinggi seorang guru karena dianggap membantu anak-anak mereka menjadi pintar dan berguna dikemudian hari.

Meskipun demikian gaji guru masih banyak yang di bawah standar pengabdian mereka, terutama yang hidup di kawasan terpencil, sehingga banyak dari mereka yang masih hidup kekurangan.


2. Dua Alternatif Jalur Menjadi Guru

Berminat menjadi guru? Kenapa tidak?

Kini ada dua jalur menekuni profesi sebagai guru. Sebelumnya memang hanya sarjana program pendidikan yang boleh menjadi guru, namun sejak tahun 2013, sarjana non pendidikan juga diberikan kesempatan menjadi guru. Hal ini dilakukan pemerintah untuk menambah jumlah tenaga guru yang dibutuhkan di Indonesia.

Namun sebelum menjadi guru, lulusan sarjana non pendidikan dan sarjana pendidikan harus mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) terlebih dahulu yang lamanya 1-2 tahun.

Apa sih tujuan PPG? Untuk menciptakan guru yang berkualitas dan punya kompetensi tinggi yang mendukung pendidikan di Indonesia. Pendidikan tersebut juga akan membentuk tenaga didik yang profesional.

Meskipun sarjana pendidikan dan non pendidikan diberikan kesempatan sama untuk ikut PPG, sarjana non pendidikan harus mengikuti dan lulus program matrikulasi terlebih dahulu.


3. Jam Kerja Pendek

Tak seperti pekerja kantoran yang harus berada di tempat kerja dari jam 9 hingga jam 6 sore, menjadi guru berarti Anda akan memiliki jam kerja pendek yang sama dengan anak sekolah, yaitu dari pagi hingga siang atau sore hari. Yang pasti, Anda harus datang lebih pagi dibanding murid-murid.

Menariknya, Anda bisa libur panjang juga saat anak-anak sekolah sedang libur kenaikan kelas. Lumayan, kan?

Cari Artikel Lainnya