Home » Kongkow » Tahukah Kamu » 10 Fakta Menggembirakan Trappist-1, Sistem dengan 7 Planet Mirip Bumi

10 Fakta Menggembirakan Trappist-1, Sistem dengan 7 Planet Mirip Bumi

- Selasa, 27 November 2018 | 09:15 WIB
10 Fakta Menggembirakan Trappist-1, Sistem dengan 7 Planet Mirip Bumi

Sebagai berita utama yang terus menerus dibahas, penemuan tujuh planet mirip Bumi yang mengorbit bintang TRAPPIST-1, mungkin akan membuat kita bertanya-tanya, “Kenapa juga harus diributkan?”

Penemuan yang dipublikasikan bulan Mei tahun 2017 ini dianggap sebagai hal yang sangat langka, karena ketujuh planet tersebut memiliki kombinasi sempurna yaitu memiliki ukuran yang sama dengan Bumi dan beriklim sedang, berarti mereka dapat memiliki air di permukaannya dan berpotensi mendukung kehidupan.

Para ilmuwan menganggap penemuan ini sebagai sebuah “langkah penting” untuk menemukan kehidupan di luar Bumi. Bahkan, jika penemuan 7 planet mirip Bumi ini ternyata berujung mengecewakan, maka akan tetap memiliki implikasi luas bagi masa depan sains.

Dilansir dari berbagai sumber, inilah 10 fakta menggembirakan tentang Trappist-1, sistem bintang yang menjadi induk bagi 7 planet mirip Bumi.

1. Atmosfer tidak diselimuti lapisan tebal hidrogen

10 Fakta Menggembirakan Trappist-1, Sistem dengan 7 Planet Mirip BumiESO/N. Bartmann/spaceengine.org

ADVERTISEMENT

Para ilmuwan telah berhasil mengkonfirmasi, bahwa setidaknya dua planet yang mengorbit bintang TRAPPIST-1 tidak sepenuhnya diselimuti lapisan tebal hidrogen. Jadi, komposisi mereka kemungkinan berbatu, sama seperti Bumi. Meskipun secara intrinsik tidak terdengar sebagai sebuah berita yang menarik, hal ini membantu mengesampingkan kemungkinan bahwa planet-planet ini adalah planet gas raksasa, yang tentu saja tidak akan ramah terhadap kehidupan.

Planet-planet gas raksasa biasanya ditemukan mengorbit bintang-bintang seukuran TRAPPIST-1, dan ketujuh planet mirip Bumi ini merupakan pengecualian, yang mengarahkan para ilmuwan untuk meyakini bahwa jumlah planet layak huni lebih banyak daripada yang diperkirakan sebelumnya.

2. Kombinasi antara ozon dan metana

10 Fakta Menggembirakan Trappist-1, Sistem dengan 7 Planet Mirip BumiJPL/NASA

Dibutuhkan sebuah kombinasi antara unsur-unsur tertentu bagi planet yang berpotensi ramah terhadap kehidupan. Tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Tidak terlalu banyak kandungan gas dan tidak terlalu padat. Harus memilki permukaan yang relatif berbatu, menerima banyak cahaya, lapisan tebal atmosfer yang ideal untuk mendukung iklim sedang, dan air dalam bentuk cair yang terkumpul di danau, sungai, dan laut.

Keberadaan ozon (kemungkinan merupakan produk sampingan dari oksigen yang dihasilkan melalui fotosintesis tanaman) di atmosfer memberikan lapisan perlindungan yang tak ternilai terhadap efek merusak radiasi ultraviolet dari bintang induk. Para ilmuwan meyakini akan dapat menemukan kombinasi ozon dan metana di atmosfer, setidaknya pada tiga planet di sistem Trappist-1, planet e, f dan g, yang membuat mereka ramah terhadap kehidupan.

Selain itu, kehadiran metana dan oksigen di udara planet ini akan menjadi petunjuk keberadaan makhluk hidup yang menjadi sumber ozon dan metana ini.

3. Usia hidup bintang katai tipe M sangat panjang

10 Fakta Menggembirakan Trappist-1, Sistem dengan 7 Planet Mirip BumiJPL/NASA

TRAPPIST-1 diklasifikasikan sebagai bintang katai tipe M atau bintang katai merah. Bintang seperti ini mendominasi Alam Semesta dan relatif lebih kecil, dingin dan redup. Secara lebih jauh, TRAPPIST-1 diklasifikasikan bintang katai tipe M “ultra cool”.

Bintang katai merah dikenal karena mengkonsumsi bahan bakar nuklirnya relatif lebih lambat dibandingkan bintang yang lebih panas dan lebih terang seperti Matahari kita, sehingga dapat menerangi planet-planet yang mengorbitnya untuk jangka waktu yang sangat lama, bahkan hingga triliunan tahun. (Sebagai perbandingan, Matahari kita baru berusia sekitar sekitar 4,6 miliar tahun dan diperkirakan akan kehabisan bahan bakar nuklir 5 miliar tahun kemudian).

Usia yang sangat panjang ini berarti kehidupan biologis yang kompleks memiliki lebih banyak waktu untuk berevolusi.

Baca Juga: 7 Eksoplanet Paling Mirip Bumi dan Berpotensi Ramah Terhadap Kehidupan

4. Wawasan baru tentang pembentukan planet

10 Fakta Menggembirakan Trappist-1, Sistem dengan 7 Planet Mirip BumiESA/Hubble

Penemuan ini sudah menjadi kemenangan besar bagi sains, bahkan jika akhirnya planet-planet ini tidak ramah terhadap kehidupan, penemuan ini tanpa diragukan lagi akan memberikan para ilmuwan skenario yang ideal untuk menguji berbagai macam hipotesis.

Sistem bintang TRAPPIST-1 dapat menjadi perbandingan tidak hanya bagi Bumi dan planet berbatu di Tata Surya kita, namun juga untuk diri mereka sendiri. Karena planet-planet ini diduga terbentuk dari cakram protoplanet, sama seperti proses tebentuknya Tata Surya kita, yaitu melalui cakram gas dan debu padat yang berputar mengeliling bintang yang baru terbentuk.

Para ilmuwan meyakini perbedaan kecil namun krusial dalam komposisi kimia dan atmosfer setiap planet akan memberikan wawasan penting ke dalam sejarah dan evolusi planet. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk menganalisis evolusi di planet-planet lain secara lebih baik, dan meningkatkan pengetahuan kita tentang Alam Semesta secara keseluruhan.

5. Visi jelas terhadap dunia-dunia jauh

10 Fakta Menggembirakan Trappist-1, Sistem dengan 7 Planet Mirip BumiESO/M. Kornmesser/N. Risinger

LANJUTKAN MEMBACA ARTIKEL DI BAWAH

Editors’ Picks

Sistem bintang Trappist-1 kemungkinan akan digunakan sebagai model yang berharga, untuk mengekstrak data yang dapat membantu kita mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap planet dan galaksi yang jaraknya lebih jauh, terutama ketika menyangkut pencarian kehidupan. TRAPPIST-1 adalah laboratorium alami bagi para ilmuwan untuk menguji harapan, hasrat, dan kekhawatiran mereka tentang planet yang mengorbit bintang-bintang katai merah bermassa rendah yang sangat dingin.

Dalam skenario terbaik, para ilmuwan akan menemukan tanda-tanda kehidupan yang tak terbantahkan. Sedangkan skenario terburuk, juga dianggap masih cukup bagus, ada kemungkinan para ilmuwan tidak dapat menentukan apakah unsur oksigen yang ditemukan pada salah satu dari ketujuh planet TRAPPIST-1, diproduksi atau dikonsumsi oleh bentuk kehidupan atau tidak.

6. Mungkin jumlah planet mirip Bumi lebih banyak daripada perkiraan sebelumnya

10 Fakta Menggembirakan Trappist-1, Sistem dengan 7 Planet Mirip BumiJPL/NASA

Penemuan sistem bintang TRAPPIST-1 yang jaraknya relatif dekat melalui hukum probabilitas sederhana, menyiratkan bahwa ada lebih banyak sistem bintang seperti itu daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Ada kemungkinan lebih banyak bintang katai merah dengan sistem serupa di Alam Semesta, yang berarti kita memiliki lebih banyak kesempatan untuk menemukan kehidupan di luar Bumi, dan para ilmuwan yang telah mencari sinyal radio sebagai produk kecerdasan asing, mungkin selama ini telah mencarinya di tempat yang salah.

7. Telah dikonfirmasi ulang oleh teleskop antariksa Spitzer NASA

10 Fakta Menggembirakan Trappist-1, Sistem dengan 7 Planet Mirip BumiNASA/JPL-Caltech

Para ilmuwan mengamati sistem TRAPPIST-1 selama lebih dari 500 jam menggunakan Spitzer untuk menentukan berapa banyak planet yang mengorbit bintang.

Visi spektrum inframerah Spitzer, sangat ideal untuk mempelajari bintang TRAPPIST-1 yang jauh lebih dingin daripada Matahari kita. Para ilmuwan mengamati keredupan cahaya bintang saat ketujuh planet melintas di depannya. Pengamatan Spitzer juga telah memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari ukuran dan massa planet-planet ini, yang dapat digunakan untuk mempersempit komposisi mereka.

Tiga dari ketujuh planet ini, TRAPPIST-1e, f dan g, berada di “zona layak huni” bintang, sebuah zona yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, sehingga memungkinkan keberadaan air dalam bentuk cair di permukaan planet.

8. Jarak yang relatif dekat, hanya 40 tahun cahaya

10 Fakta Menggembirakan Trappist-1, Sistem dengan 7 Planet Mirip BumiNASA/JPL-Caltech

Alam Semesta sangat luas, dan tak diragukan lagi mengandung planet yang tak terhitung jumlahnya, termasuk yang mirip dengan ketujuh planet mirip Bumi yang ditemukan mengorbit bintang TRAPPIST-1. Namun, sangat jarang kita menemukan planet-planet mirip Bumi yang begitu dekat dengan kita.

40 tahun cahaya adalah jarak yang relatif dekat dalam skala kosmik. Dengan teknologi saat ini, dibutuhkan sekitar 44 juta tahun untuk menempuh jarak sejauh itu, namun, para ilmuwan akan dapat membentuk kesimpulan tentang Tata Surya kita sendiri, serta sistem planet yang jaraknya jauh dan lebih sulit untuk diamati, berdasarkan data yang diperoleh dari sistem TRAPPIST-1.

Idealnya, kedekatan sistem TRAPPIST-1 dengan Bumi akan memungkinkan para ilmuwan untuk lebih memahami bagaimana planet, asteroid, satelit, komet, dan objek kosmik lainnya terbentuk dan saling berinteraksi satu sama lain.

9. Landasan yang lebih baik untuk memahami atmosfer

10 Fakta Menggembirakan Trappist-1, Sistem dengan 7 Planet Mirip BumiNASA/JPL-Caltech

Perlu diketahui, inilah pertama kalinya planet-planet seukuran Bumi ditemukan mengorbit bintang katai merah pada jarak ideal, yang disebut zona layak huni. Berarti atmosfer mereka akan memberikan kita informasi penting tentang planet-planet lain yang serupa, sehingga memungkinkan kita untuk dapat secara lebih baik menganalisis “sidik jari” kimia yang ditinggalkan oleh air, metana, oksigen, ozon, dan unsur lain dari atmosfer planet.

Sistem TRAPPIST-1 baru dapat memberikan salah satu peluang terbaik dalam satu dekade berikutnya untuk mempelajari atmosfer di sekitar planet seukuran Bumi. Para ilmuwan juga akan dapat melihat suhu dan tekanan permukaan planet, faktor terpenting dalam menentukan apakah mereka layak huni atau tidak.

10. Ketujuh planet bisa mengandung air

10 Fakta Menggembirakan Trappist-1, Sistem dengan 7 Planet Mirip BumiESO/M. Kornmesser

Dalam upaya pencarian untuk menemukan tanda-tanda bentuk kehidupan di planet-planet berbatu selain Bumi, para ilmuwan selalu memulai dengan sebuah pertanyaan sederhana, apakah memiliki kandungan air dalam bentuk cair?

Sementara planet berbatu Tata Surya lainnya, seperti Mars dan Venus, diperkirakan pernah memiliki kandungan air, kurangnya ozon bersama unsur-unsur pelindung lainnya menyebabkan sebagian besar ilmuwan meyakini bahwa setiap potensi kehidupan yang terbentuk akan mati untuk beberapa waktu, sebab tidak mampu bertahan dari radiasi ganas Matahari yang mendera planet.

Meskipun ada kemungkinan bahwa air dalam bentuk cair ditemukan di ketujuh planet dalam sistem bintang TRAPPIST-1, probabilitas tertinggi keberadaan air dan kehidupan terletak di planet TRAPPIST-1e, f dan g, yang berada di zona layak huni bintang induk, wilayah yang tidak terlalu panas atau terlalu dingin, sehingga memungkinkan keberadaan air cair di permukaan planet yang terkumpul di danau, sungai, dan laut.

Cari Artikel Lainnya