Home » Kongkow » Tahukah Kamu » 5 Prilaku Tak Pantas Guru Terhadap Murid

5 Prilaku Tak Pantas Guru Terhadap Murid

- Jumat, 05 Oktober 2018 | 12:23 WIB
5 Prilaku Tak Pantas Guru Terhadap Murid
Menjadi guru tidaklah mudah, guru dituntut untuk dapat  benar-benar menjadi teladan bagi  anak didiknya. Miris memang jika mendengar  atau melihat guru ada yang dilaporkan kepolisi bahkan dipukuli hingga kritis karena telah memberi hukuman yang berujung tak diterima oleh orang tua murid/siswa.
 
Memang dulu guru ditakuti dan disegani, seperti meme yang banyak bertebaran anak melakukan kesalahan dirumah orang tua malah senang hati memberitahu ke guru agar guru disekolah ikut menasihati anak, begitu juga ketika guru memberi hukuman ke anak orang tua dirumah malah ikut memberi nasihat pada anak.
 
Ntah mengapa kini semua berubah? Mungkin yang menjadi orang tua sekarang adalah siswa siswi yang pada zamannya adalah “korban” kerjasama anatara guru dan orang tua yang dinilai sangat keras. Tapi bisa jadi karena sebelumnya banyak anak didik yang menjadi korban hukuman guru , misalnya ada anak yang sampai pingsan karena harus lari ditengah lapangan yang terik, ada anak yangmeninggal karena dipukul guru, mungkin itu yang jadi alasan orang tua menjadi waspada akan keselamatan anaknya.
 
Sebagai orang tua seharusnya paham mana prilaku guru yang wajib ditindak, baik itu berupa teguran, atau sampai pada membuat laporan kepada pihak berwajib. Tentunya terlebih dahulu ada pembicaraan khusus dengan kepala sekolah, bagaimana jika ada guru yang ternyata melakukan hal-hal yang tak sewajarnya.
Berikut beberapa prilaku guru yang menurut aku tidak wajar,setiap orang mungkin punya pendapat berbeda disini,sah-sah saja kan…??disini aku urutkan dari yang paling tidak pantas.
 
PelecehanSeksual.
Pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang guru  terhadap murid adalah suatu tindakan yang tak dapat ditolerir lagi. Seorang guru itu merupakan orang tua kedua bagi siswa/siswi yang juga punya kewajiban mendidik dan menjaga  serta menciptakan rasa aman dan nyaman baik secara fisik maupun psikologis anak. Kebanyakan pelecehan seksual dilakukan oleh guru pria kepada siswa baik yang perempuan maupun laki-laki, untuk guru perempuan selama ini tidak pernah terdengar. Jika  ini terjadi pada anak, sebaiknya langsung ditindak dan dibawa ke jalur hukum agar mendapatkan hukuman yang pantas Namun begitu tetap melihat seberapa jauh pelecehan itu terjadi, apa dampaknya, dan adakah korban-korban yang lain.
 
Sebagai orang tua kita wajib memberikan pemahaman kepada anak agar waspada dan berhati-hati, bukan dengan menakut-nakuti tapi sebuah kewaspadaan dalam menjaga diri.. Sejauh ini pelecehan seksual  berorientasi pada area kelamin padahal pelecehan seksual tak langsung ke sana tapi juga berupa colekan  atau sentuhan ditempat seharusnya tak seharusnya misalnya colekan atau sentuhan di daerah lutut hingga dada untuk siswa perempuan, dan area lutut hingga perut untuk anak laki-laki. Batasan -batasan ini harus disampaikan ke anak-anak agar  mereka dapat mengartikan sentuhan .apa yang iya terima.
 
Memberi Hukuman yg berlebihan.
 
Hukuman terkadang diperlukan  agar anak lebih disiplin. Tapi ada tipe-tipe anak  yang  emang  katanya "nakal" dan memancing emosi guru. Walaupun  judulnya hukuman bukan bearti anak harus  dipukul  atau menyakiti berlebihan. Tak jarang ntah faktor psikologis guru yang tak bisa menahan marah   ataukah  ada  masalah dirumah dan membawa kekesalan sampai kekantor akibatnya  anak murid dipukul hingga berdarah, atau memukul bagian tubuh yang berbahaya seperti bagian kepala, perut, dada, punggung  yang tak hanya menimbulkan luka diluar tapi juga luka dalam.
 
Jika ingin memberikan pukulan , sakit sewajarnya saja misalnya memukul bagian kaki dengan penggaris atau mencubit bagian tangan. Memukul berlebihan akan membuat anak takut saja, namun tak memiliki rasa segan dan hormat terhadap guru.
 
Untuk menghukumpun tentu disesuaikan dengan usia anak. Jika guru menendang anak kelas 3 SD  yah..itu ...sudah termasuk tindakan kekerasan perlu dilaporkan ke kepala sekolah bagaimana seharusnya, atau malah memberikan hukuman anak sma dengan hanya berdiri depan  kelas, ini mah cuma bikin heboh aja apa lagi kalo yang dihukum itu ganteng atau kece itu cuma menghilangkan konsentrasi seisi kelas.
Kalo yang ini semua juga paham lah ya.. hahaaha..
 
Menghina murid/bullly
 
Dulu ketika aku SMP  ada beberapa bapak guru yang prilaku atau perkataannya aku rasa itu sebuah bentuk hinaan kepada murid. Celaan dari seorang guru tak sekedar membuat malu karena ditertawakan, tapi juga  akan membuat anak kehilangan percaya diri dan menumbuhkan rasa benci bahkan dapat menghilangkan semangat belajar mereka
 
Berikut beberapa kalimat yang pernah ku dengar :
 
" eh..pak  hitam... tolong hapus papan tulis"  berbicara pada temanku yang kulitnya lumayan keling sih..tapi tak seharusnya dikatakan seorang guru , ini sama ajakan ngajarin anak-anak lain untuk ngebully si "hitam"
 
Ada juga yang mengejek murid berdasarkan daerah tempat tinggal karena daerahnya tergolong  IDT alias Impres Desa Tertinggal 
" ooalah.. **** ( menyebutkan  daerah terpencil)
 
Bukankah seorang guru seharusnya membuat anak-anak percaya diri dan penuh semangat? kalimat semacam itu hanya membuat anak-anak down dan malu. Lagi pula otak dan kepintaran bukan karena suku terkebelakang atau terpencilnya suatu daerah kan..?
 
"Sudahlah buruk...bodoh pula lagi" 
 
please...jangan pernah ucapkan ini ke anak-anak cuma bikin mereka benci pada mu, mungkin saat itu ada anak-anak ikut tertawa. Tapi sekian tahun kemudian mereka mulai paham apa yang telah mereka  dengar, dan diam-diam mereka mulai membencimu dalam diam. Yang dikenangnya bukan jasa baik tapi perkataan dan perlakuan kasar. 

oh iya ..ada satu lagi jika ponten/nilai pr murid tinggi maka  buku latihan atau pr akan diberikan seperti biasa, Tapi jika tidak maka akan dilemparkan ke bawah sembari bilang

"bodoh kau....."

anak-anak terpaksa berjongkok memungut buku latihan mereka sambil memendam wajah dalam tunduknya. Rasanya sungguh tidak pantas kata-kata semacam itu, justru akan memberikan dampak negatif pada  perkembangan karakter anak didik.

Tapi rasa-rasanya dijaman sekarang tak ada guru seperti ini, apalagi mengacu pada kurikulum berbasis karakter.
 
Kata-kata  yang tak sopan
Guru itu panutan digugu dan ditiru. Prilakunya tuntunan dan ucapannya adalah petuah. Sangat tidak pantas seorang guru jika marah atau becanda menggunakan kata-kata kotor apalagi terkesan saru.
 
Jika soal sopan santun dalam tutur kata aku juga punya pengalaman. Masih tingkat SMP, tentunya beda guru lagi. Menurut ku guru X ini pintar mengajar, humoris, apa yang disampaikannya sangat mudah dipahami . Tapi terkadang ucapannya kadang tidak terkontrol ntah marah atau becanda sering mengucapkan kata atau kalimat yang terkesan saru.
 
Dia pernah bilang begini :
 
"Ibu saya naik haji ke mekah , bapak saya juga naik haji tapi gak ke Mekah"
 
Kalimat berat untuk anak kelas 1 SMP memang untuk sebuah kalimat semacam teka teki... namun ada beberapa anak lelaki yang tertawa, dan aku paham sekian tahun kemudian.
 
Lain waktu bapak itu bilang :
"Soal kaya gini aja kalian gak bisa, ku putar parabola kalian nanti"
ntah apa yang dimaksus parabola tapi kami memahami itu sebagai payudara.
 
Kadang juga bilang..
 
"Ya... soal mudah gini masih aja salah ..lubangeee " ntah lubang apa yang dia maksud tapi sebagian anak laki2 tertawa.
 
Bahkan pernah bilang p*p*k didepan kelas.
 
Ah..sudahlah lupakan... terlalu panjang untuk ditulis disini. Semoga guru-guru zaman sekarang tak ada seperti itu. Jika ingin bergurau carilah kalimat yang mendidik dan sesuai dengan usia anak. 
 
Merokok di Kelas
Merokok dilingkungan sekolah merupakan perbuatan yang tak patut bagi seorang guru,  apalagi jika merokok itu sambil menerangkan pelajaran didepan kelas dengan sesekali menghisap rokok.
 
Wajar saja jika ada beberapa anak yang kedapatan merokok ditoilet sekolah , la wong... gurunya saja merokok terang-terangan di depan anak-anak.  Semoga saja wacana rokok 50.000 rupiah itu diterapkan ya..biar pada berhentingerokok
 
Teman-teman punya pengalaman buruk dengan seorang guru??? Bagaimana menindak lanjutinya?? share ya.....
Cari Artikel Lainnya