Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Guru, Jangan Hanya Perhatian Pada Siswa Pandai Saja

Guru, Jangan Hanya Perhatian Pada Siswa Pandai Saja

- Jumat, 21 September 2018 | 13:50 WIB
Guru, Jangan Hanya Perhatian Pada Siswa Pandai Saja

Berprofesi sebagai seorang guru ternyata tidak semudah yang orang kira. Guru tidak hanya dituntut untuk mengajar dan memberikan pengetahuan kepada siswa saja berdasarkan prosedur-prosedur pendidikan yang telah ditentukan, tetapi ada banyak hal penting lain yang seharusnya dilakukan seperti memberikan pendidikan emosianal dan spiritual siswa, serta menjaga hubungan baik kepada semua siswa.

Sebagai guru, Anda pasti berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pemahaman kepada siswa selama proses belajar mengajar. Tetapi tetap saja bahwa keberhasilan proses mentransfer pengetahuan memiliki prosesntase di bawah seratus persen, bahkan mungkin di bawah lima puluh persen. Artinya, tidak semua siswa akan paham dengan apa yang sudah Anda sampaikan.

Masalah seperti ini sudah banyak dialami oleh guru di negeri ini, khususnya dari guru-guru swasta. Seberapa pun detail dan seberapa banyak pengulangan penjelasan, tetap saja ada lebih dari dua puluh persen siswa yang belum paham sepenuhnya atas penjelasan materi tersebut, ada pula beberapa siswa yang paham dengan penjelasan hari ini tetapi mereka tak bisa menjawab pertanyaan di hari selanjutnya.

Dan mungkin, keterlibatan aktif dalam materi yang sudah Anda jelaskan hanya didominasi oleh sebagian kecil siswa yang pandai dan menguasai pelajaran Anda. Alhasil, perhatian Anda pun lebih terfokus pada siswa-siswa yang pandai, sedangkan Anda kurang begitu memperhatikan siswa-siswa yang kurang pandai.

Akibat Karena Guru Hanya Fokus Memperhatikan Siswa Yang Pandai
Ya, guru-guru semacam itu memang ada, mereka hanya perhatian pada siswa-siswa yang pandai, ironisnya lagi mereka mengabaikan siswa yang kurang pandai, bahkan juga ada beberapa guru yang melontarkan cela pada siswa-siswa tersebut. Perlakuan guru semacam itu sangatlah disalahkan dalam praktek pendidikan karena akan berdampak buruk sebagaimana berikut ini :

  • Adanya rasa ketidaknyamanan kepada guru tersebut dan materi yang diajarkan
  • Perasaan ketidaknyamanan siswa menyebabkan motivasi untuk memahami pelajaran semakin menurun
  • Adanya kecemburuan sosial antara siswa pandai dan siswa kurang pandai akibat perlakuan guru tersebut
  • Menurunkan perkembangan emosional siswa

Stop Memberi Perhatian Lebih Pada Siswa Pandai !!!
Guru adalah orangtua kedua bagi siswa ketika di sekolah. Selayaknya orangtua, mereka adalah orang memberikan kasih sayang dan perhatian kepada semua anak-anaknya, begitulah guru yang seharusnya, kasih sayang dan perhatian tersebut harus ditujukan kepada semua siswa. Dan memang sudah menjadi watak bagi semua guru lebih suka kepada siswa-siswa pandai, tetapi tidak ada alasan untuk mengabaikan mereka yang kurang pandai.

1. Guru Adalah Orang Yang Memahami Karakter Siswa

Setiap siswa memiliki karakter, kepribadian, latar belakang, dan permasalahan yang berbeda-beda. Jangan pernah menyalahkan atau mencela siswa sebelum mengetahui alasan mengapa siswa tersebut berbuat salah, karena tidak semua kesalahan itu benar-benar suatu kesengajaan.

Begitu pula ketika menghadapi siswa yang tak paham materi, jangan langsung menyalahkan bahkan mencela sebelum mengetahui alasannya. Tidak semua siswa mampu merespon cepat dalam memahami materi pelajaran yang sudah disampaikan. Juga, setiap siswa memiliki bakat, keahlian, dan metode tersendiri dalam memahami pelajaran.

2. Guru Adalah Pengayom Siswa
Tak ada alasan bagi guru untuk mengabaikan siswa-siswa yang tidak aktif dan kurang pandai, karena guru adalah pengayom bagi semua siswa. Guru harus memberikan perhatian tanpa memandang karakter dan latar belakang siswa. Justru sebaliknya, mereka yang kurang pandai seharusnya mendapatkan perhatian lebih agar mereka semakin termotivasi belajar.

3. Guru Adalah Motivator Handal Bagi Siswa
Salah satu masalah terbesar guru saat ini adalah bagaimana membangkitkan motivasi belajar kepada siswa, baik motivasi belajar, motivasi emosional, maupun motivasi spiritual. Untuk itulah guru harus pandai-pandai dalam memberikan motivasi kepada siswa. Riset menunjukkan bahwa guru yang pandai memberikan motivasi mampu menjalin hubungan baik dengan siswa dan menjadi salah satu guru favorit.

Cari Artikel Lainnya