Home » Kongkow » Tahukah Kamu » 7 Strategi Kreatif Memacu Partisipasi Siswa dalam Kelas

7 Strategi Kreatif Memacu Partisipasi Siswa dalam Kelas

- Senin, 20 Agustus 2018 | 13:40 WIB
7 Strategi Kreatif Memacu Partisipasi Siswa dalam Kelas

Bapak/ibu guru yang budiman, apa Anda pernah merasa gagal menjadi fasilitator untuk diskusi di kelas? Hal ini bisa dipicu karena hanya segelintir siswa yang berpartisipasi. Sering kali, siswa yang itu-itu saja yang turut aktif dalam kelas. Hal ini memang biasa, namun jangan sampai jadi kebiasaan.

Setiap siswa harus berpartisipasi aktif dalam kelas. Apabila semua terlibat, maka diskusi pun semakin tinggi kualitasnya. Guru sebagai fasilitator pun akan merasa berhasil jika situasi demikian terjadi. Nah, bagaimana caranya agar siswa berpartisipasi dalam diskusi kelas?

1. Kenal

Guru wajib sekali hukumnya mengenal seluruh siswa karena mereka adalah tanggung jawab Anda di sekolah. Well, hal ini mungkin tidak begitu sulit untuk dilakukan oleh guru kelas. Tapi, bagaimana dengan guru bidang studi yang harus mengajar di banyak kelas? Tentu agak bikin kewalahan. Meskipun demikian, guru mata pelajaran harus tetap berusaha mengenal siswa satu persatu, beserta karakter masing-masing.

Memacu Partisipasi Siswa - Guru mengenal siswanya

Hal ini terdengar sepele, namun efeknya sangat signifikan lho, bapak/ibu guru. Misalnya saja, Anda bisa menunjuk salah satu siswa, menyebut namanya, dan meminta pendapatnya akan diskusi tersebut. Secara psikologis, cara ini akan membangun iklim kondusif dalam kelas. Mengapa? Siswa merasa akrab dan senang karena menunjukkan bahwa dirinya noticeable. Siapa sih yang tidak senang jika diingat?

2. Pancing kerjasama

Salah satu kunci penting agar siswa saling berinteraksi mengenai topik yang dibahas adalah kerjasama. Coba berikan siswa project yang harus dikerjakan secara bersama-sama. Anda yang menentukan siapa saja yang harus berada dalam satu kelompok. Nah, inilah mengapa penting sekali mengenal karakter masing-masing siswa. Dari yang rajin, pintar, kurang menonjol, banyak diam, harus dicampur. Jangan sampai berat sebelah, satu kelompok isinya anak ranking 1 sampai 5.

Memacu Partisipasi Siswa - Siswa belajar dalam kelompok

Dengan kerja sama, siswa akan merasa ada ketergantungan satu sama lain. Mereka harus membangun kepercayaan karena mau tidak mau semua tugas harus dikerjakan bersama, kan? Jika tidak, mereka akan rugi bersama dan sudah pasti hal tersebut akan dihindari. Siswa akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengerjakan tugas dengan berdiskusi secara intensif.

3. Keep moving

Cara ini dilakukan masih dalam bentuk berkelompok. Masing-masing kelompok memiliki topik yang berbeda-beda untuk dibahas. Sebagai contoh, topiknya adalah perekonomian di berbagai negara. Kelompok A membahas negara Amerika, B membahas Cina, C membahas Indonesia, dan seterusnya. Kemudian, setiap anggota dalam kelompok harus berpindah-pindah kelompok. Jadi, tidak diperkenankan berada dalam satu kelompok yang sama dari awal hingga akhir.

Nah, apabila sudah selesai, minta siswa untuk bicara depan kelas informasi apa saja yang mereka dapat dari berbagai negara yang dikunjungi. Semakin banyak negara yang dikunjungi, makin banyak pula siswa tersebut berpartisipasi. Beri peraturan, setiap siswa yang berpindah harus turut berkontribusi, baik memberi pendapat, pertanyaan, atau saran. Terakhir, siswa yang mendapatkan informasi terbanyak mengenai negara-negara diberikan reward.

4. Pengaturan denah duduk

Setelah mengenal karakter siswa, mengatur denah duduk juga sangat penting. Siswa yang cenderung pendiam jangan ditempatkan bersama siswa yang pendiam juga. Buatlah susunan yang akan membantu berlangsungnya diskusi agar memudahkan tugas Anda sebagai fasilitator. Untuk panduan selengkapnya.

5. Pertanyaan tingkat tinggi

Selama ini, pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang Anda lemparkan untuk menarik partisipasi siswa? Apa seputar menyebutkan bagian-bagian bunga, tumbuhan monokotil dan dikotil, atau penemu teori gravitasi? Well, pertanyaan demikian hanya akan mendorong siswa untuk mengingat atau menghafal materi yang sudah Anda sampaikan sebelumnya. Agar dapat memancing siswa untuk aktif, maka Anda harus mulai meningkatkan level pertanyaannya. Hal ini ditujukan supaya siswa turut berpikir, juga mengetahui sejauh apa pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Memacu Partisipasi Siswa - Menanyakan hal yang memancing siswa berpikir kritis

Contoh pertanyaan yang membuat siswa berpikir misalnya:

"Buatlah sebuah hipotesis, apa yang akan terjadi jika.....?"

"Apakah biaya yang dikeluarkan untuk.....cukup sepadan dengan hasilnya? Mengapa?"

"Coba kembangkan sebuah rencana dari....!"

Pertanyaan-pertanyaan di atas membuat siswa menggabungkan beberapa informasi yang mereka punya, kemudian mengolahnya untuk menemukan jawaban. Jadi, jawaban yang diberikan tidak hanya berdasarkan mengingat sebuah informasi saja. Buatlah banyak variasi pertanyaan yang menarik, misalnya dengan menghubungkan teori dan kasus terbaru yang sedang hangat-hangatnya beredar. Selain itu, Anda juga bisa menyertakan gambar atau alat peraga guna menarik lebih banyak partisipasi.

6. Tricky

Jika siswa masih saja diam dan belum memberi reaksi apa-apa, jangan langsung panik. Siswa butuh menyusun kata-kata dan mengumpulkan keberanian. Bahkan, siswa perlu waktu lebih jika mereka belum terbiasa mengutarakan pendapat secara lisan. Tidak masalah jika suasana kelas senyap sementara. Beri mereka waktu, tapi apabila terlalu lama, lemparkan pertanyaan ulang.

Memacu Partisipasi Siswa - Menulis gagasan pada kertas

Apabila masih belum berhasil terpancing, maka mereka perlu dibantu. Coba berikan potongan kertas berukuran 5 cm x 10 cm kepada siswa. Mintalah mereka menulis jawaban, pendapat, pertanyaan, sanggahan, atau bahkan kritik di sana. Kemudian, siswa bisa membaca apa yang telah ditulis di depan kelas. Lakukan pembahasan terlebih dulu, minta siswa lain berpendapat, jika sudah selesai, siswa yang berdiri di depan bisa menunjuk siswa lain setelahnya. Sesudahnya, kumpulkan kertas tersebut dan tempel pada dinding kelas di akhir diskusi.

7. Salah bukan masalah

Banyak siswa yang tidak berani bicara karena takut melakukan kesalahan. Hal ini juga terjadi pada guru, bukan? Sebenarnya hal ini terbilang lumrah. Peran Anda sebagai fasilitator adalah meyakinkan siswa bahwa mereka tidak akan disalahkan, ditertawakan, atau dipermalukan jika salah. Namanya saja belajar, wajar kalau masih salah-salah. Apabila salah, Anda cukup katakan "belum tepat", bukan "salah". Tidak perlu terlalu ditekankan bahwa mereka salah karena akan membuat nyali ciut untuk lanjut berdiskusi.

Demikian 7 strategi yang bisa bapak/ibu guru terapkan dalam kelas untuk memacu partisipasi siswa. Hal yang perlu diingat, di awal melaksanakan diskusi, berikan terlebih dulu contoh metode diskusi yang akan dipraktikkan. Bagaimana cara mengajukan pertanyaan, menjawab, menyanggah, memberi kritik, dan sebagainya. Cara ini akan membuat proses diskusi berjalan lebih lancar.

Apa bapak/ibu punya strategi lain yang juga efektif untuk memfasilitasi diskusi di kelas? Ceritakan di kolom komentar ya! Semangat mengajar!

Cari Artikel Lainnya