Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Guru Baik yang Disukai Anak Didik, Seperti Apa?

Guru Baik yang Disukai Anak Didik, Seperti Apa?

- Kamis, 27 September 2018 | 10:00 WIB
Guru Baik yang Disukai Anak Didik, Seperti Apa?

Untuk menjadi seorang guru yang baik tidaklah semudah membalik sebuah telapak tangan.Selain diperlukan keikhlasan dan ketulusan dalam berbagi ilmu dengan anak didiknya, guru juga harus dapat membuat strategi bagaimana menciptakan iklim belajar yang menyenangkan.Proses pembelajaran akan menyenangkan bila guru dapat menjadi teladan bagi anak didiknya, cekatan dalam merespon kebutuhan anak didik, siap kapanpun untuk diajak diskusi, terjalin komunikasi yang efektif antara guru dengan anak didik dan dapat menjadi pendengar yang baik atas persoalan belajar anak didiknya.

Menjadi guru yang baik bukan soal tentang sifat guru tersebut baik, melainkan bagaimana guru mengatur irama pembelajaran.Guru yang sifatnya baik pun akan marah bila perilaku anak didik tidak tertib.Anak didik dikatakan tertib di kelas bila mengerjakan suatu aktivitas atau kesibukan yang bermakna.

Banyak guru yang menginginkan anak didiknya tertib, lalu ia memberikan soal-soal yang sulit dengan harapan si anak didik dapat sibuk dan memanfaatkan waktunya untuk mengerjakan soal tersebut.Sehingga kelas akan tertib dan tenang, tidak menimbulkan kegaduhan atas perilaku anak didik.Tetapi terkadang guru lupa, bahwa dalam satu kelas, tidak semua anak didik memiliki kemampuan belajar yang sama.Sehingga hanya anak yang perilakunya sudah baik saja yang mampu mengerjakan soal tersebut,  sedangkan anak yang perilakunya kurang baik, menjadi semakin bingung, gelisah dan cepat bosan karena si guru memberikan soal sulit tanpa memberikan jalan keluar.Situasi kelaspun menjadi tidak tertib karena anak didik yang tidak mampu mengerjakan soal tersebut justru akan membuat ulah.Ujung-ujungnya guru akan merasa gagal mengajar anak didiknya di hari itu.

Oleh karena itu, seorang guru yang baik hendaklah dapat membuat jam pelajaran berlangsung tanpa terasa.Baik guru dan anak didik sama-sama merasakan kenikmatan dalam proses belajar mengajar.Situasi belajar yang menyenangkan ini dapat tercipta berkat kreatifitas dan usaha yang dilakukan oleh guru.Banyak cara untuk menjadi seorang guru yang baik.

Menurut Risang Melati dalam bukunya Kiat Sukses Menjadi Guru PAUD yang Disukai Anak-anak, bahwa seorang guru yang baik harus :

  1. Membuat perencanaan mengajar (lessons plan) untuk seminggu kedepan
  2. Selalu update rencana pengajaran setelah dan sebelum mengajar
  3. Tidur yang cukup setiap hari. Hal ini penting agar suasana hati kita terjaga dan tidak mudah emosi
  4. Rencanakan pengajaran dalam tim, jika tidak mungkin konsultasikan formal dan informal rencana pengajaran pada sesama rekan guru
  5. Masuk kelas lebih awal bisa 3 menit atau 5 menit lebih awal
  6. Pikirkan 3 strategi atau rencana dalam mengajar, dengan demikian anak yang cepat selesai tetap punya kegiatan
  7. Saat mengajar sempatkan memotivasi siswa. Untuk memotivasi perlu mendalami karakter anak terlebih dahulu
  8. Tebarkan senyum pada seisi kelas
  9. Ucapkan salam dan sapa serta tunjukkan semangat saat akan mengajar
  10. Berikan soal yang menantang, bukan sekedar sulit
  11. Minta siswa untuk mengajarkan siswa lainnya jika Ia sudah selesai
  12. Kurangi gaya “one man show” saat mengajar. Kurangi untuk menceramahi siswa. Biarkan siswa juga berbicara di kelas, berbagi mengenai strateginya dalam mengerjakan soal yang diberikan

Sedangkan menurut pakar pendidik yang biasa dipanggil pakde Sofa, bahwa seorang guru bagi anak usia dini yang baik harus memiliki 14  kriteria sebagai berikut :

  • Sabar                                                                                                                                          

Seorang guru perlu memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi anak didiknya.     Kesabaran merupakan suatu kondisi dimana seseorang dapat mengendalikan emosinya ketika dihadapi suatu kondisi tertentu.    Misalnya seorang guru sering dihadapi dengan berbagai tingkah laku anak didik, yang terkadang tingkah laku tersebut tidak menyenangkan, sulit diatur, membuat gaduh suasana kelas sehingga berpengaruh terhadap proses belajar mengajar.    Kondisi ini tentunya akan memancing emosi guru untuk melakukan suatu tindakan tertentu.     Disinilah tantangan guru agar dapat tetap bersabar menghadapi berbagai perilaku anak didiknya.   Oleh karena itu penting pula bagi guru agar memahami perilaku dan karakter tiap anak agar guru dapat lebih bijaksana menangani tiap anak.

  • Penuh kasih sayang

Ketika berada di lingkungan sekolah, guru merupakan orang tua bagi anak didiknya. Anak usia dini, relatif masih sangat muda membutuhkan kasih sayang penuh dari orang tuanya, oleh karena itu peran guru sebagai orang tua di sekolah harus mampu memberikan kasih sayang tulus kepada semua anak didiknya, selalu memperhatikan kesulitan yang dihadapi anak didik, sehingga anak akan merasa aman, tenang dan bahagia, seperti mereka mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya di rumah. Bila guru mampu melakukan hal ini maka anak didik akan merasa senang ketika dekat dengan gurunya.

  • Penuh perhatian

Seorang guru yang baik harus memiliki sifat penuh perhatian kepada anak didiknya. Artinya bahwa guru harus peka melihat segala sesuatu perubahan yang terjadi pada anak didiknya.    Misalnya ketika seorang anak yang biasanya ceria dan semangat belajar di kelas, suatu waktu anak tersebut menjadi sensitif, mudah menangis dan tidak semangat belajar.    Guru yang penuh perhatian tentunya akan mengetahui perubahan tersebut dan berusaha mencari tahu penyebabnya serta membantu mnecarikan solusi atas permasalahan yang dihadapi si anak didik.

  • Ramah                                                                                                                                   

Guru yang baik hendaknya selalu menunjukkan perilaku yang menyenangkan bagi orang lain. Ketika masuk ke dalam kelas, sebaiknya berikan senyuman kepada seisi kelas, jangan bermuka masam, cemberut dan berkesan galak. Kemudian sapa seluruh anak didik dengan ramah dan ucapkan salam kepada mereka.Buat anak didik merasa nyaman dengan kehadiran guru di dekat mereka, sehingga mereka merasa tidak cemas dan tidak takut kepada sosok seorang guru.Melainkan guru dapat dijadikan teman bahkan sahabat bagi anak didik.

  • Toleransi terhadap anak

Toleransi merupakan suatu perilaku dimana guru tidak memaksakan kehendak pada anak dan mau mengerti apa yang sedang dihadapi anak.Contoh seorang guru sedang mengajar di dalam kelas dan meminta anak untuk menggambar sesuai dengan tema binatang pada saat itu. Adi ketika diminta untuk menggambar malah membuat gambar kapal terbang sesuai dengan kesenangannya.Seorang guru yang memiliki sifat toleransi akan memberi kesempatan pada Adi untuk menyelesaikan gambarnya, baru kemudian meminta Adi untuk menggambar dengan tema binatang seperti anak-anak lainnya.

  • Empati

Empati merupakan suatu sifat dimana guru dapat merasakan apa yang dirasakan oleh anak didiknya.Contohnya ketika sedang belajar di dalam kelas, Nadia terlihat murung dan tidak bergairah untuk mengikuti kegiatan.Seorang guru yang memiliki sifat empati tidak akan membiarkan anak didiknya sedih, guru akan mendekati Nadia dan bertanya mengapa dia tidak mau mengikuti kegiatan seperti teman-temannya. Apa yang dirasakan anak pada satu waktu tertentu dapat dirasakan oleh gurunya pula. Sifat empati perlu dimiliki guru agar guru memiliki rasa kepekaan terhadap apa yang dialami atau dirasakan anak didik, sehingga dengan sifat seperti itu guru dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi anak.

  • Penuh kehangatan

Guru yang memiliki sifat penuh kehangatan ditandai dengan kemampuan menciptakan suasana yang penuh dengan keriang gembiraan, bebas dari rasa takut dan cemas. Suasana seperti ini dapat diciptakan guru dalam kondisi dan waktu apapun. Anak tidak takut dengan guru yang penuh kehangatan dan bahkan anak merasa aman dan selalu ingin dekat dengan gurunya.

  • Menerima anak apa adanya

Setiap anak yang belajar di taman kanak-kanak terlahir dari keluarga yang berbeda dan anak memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Guru tidak dapat menyamakan anak dan memperlakukan sama pada semua anak karena setiap anak punya sifat dan kemampuan yang berbeda-beda.Guru perlu menerima anak apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.   Seringkali guru lebih menyenangi anak yang bermuka cantik atau tampan, kaya, pandai, lucu dan menyenangkan. Padahal setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Guru yang memperlakukan anak berbeda karena lebih senang pada anak tertentu dapat mengakibatkan anak merasa tidak diperhatikan, tidak disayangi atau merasa dianak tirikan.    Guru tidak bertindak untuk satu anak tetapi guru berperan untuk
semua anak, oleh karenanya guru harus dapat menerima anak apa adanya.

  •  Adil                                                                                                                                                    

Adil merupakan satu sifat lain yang perlu dimiliki guru sebagai pembimbing. Guru yang adil adalah guru yang tidak membeda-bedakan anak, semua anak diperlakukan sama. Contohnya, Febi merupakan anak seorang dokter yang lucu dan periang, setiap tingkah lakunya membuat orang lain senang. Ibu guru kelasnya sangat menyayangi Febi dan sering kali bersikap terlalu berlebih terhadap Febi.   Di depan anak-anak lainnya Febi diperlakukan istimewa, selalu didahulukan bila ada kegiatan tertentu. Sikap guru seperti ini merupakan sikap yang tidak adil karena guru menganakemaskan seorang anak tanpa memperhatikan anak yang lain. Seharusnya guru memperlakukan sama pada semua anak walaupun anak lain tidak selucu dan seperiang Febi.

  •  Dapat memahami perasaan anak

Anak adalah seorang individu yang masih sangat labil, perilaku anak senantiasa dipengaruhi oleh lingkungannya. Bila anak diperlakukan menyenangkan maka anak akan tampil cerah ceria, anak bermain-main ke sana kemari dengan rasa gembira dan kadang tidak mengenal waktu. Namun bila anak diperlakukan tidak menyenangkan, sering dipersalahkan, banyak dilarang dan bentuk perlakuan lainnya membuat anak tidak dapat tampil ceria seperti anak lain. Suasana psikologis yang dialami anak akan mempengaruhi bagaimana perilaku anak.    Bila guru menghadapi situasi anak seperti contoh di atas maka guru seyogyanya dapat
memahami apa yang dialami anak didiknya. Mengapa anak menunjukkan sikap seperti itu. Seorang guru yang dapat memahami perasaan anak akan dapat mengetahui perubahan yang terjadi pada anak didiknya. Melalui sikap seperti ini guru dapat menetapkan langkah bantuan apa yang dapat dilakukan guru untuk membantu mengatasi apa yang dialami anak.

  • Pemaaf terhadap anak

Pemaaf merupakan suatu sifat yang ditandai dengan sikap tidak dendam terhadap sikap orang lain. Dengan sikap pemaaf dapat tumbuh rasa memaklumi atas perbuatan atau kemampuan yang dimiliki anak. Contohnya, seorang guru tidak boleh memiliki rasa dendam dan kesal karena anak tertentu tidak pernah memperhatikan apa yang disampaikan guru.

Guru yang pendendam akan memperlakukan anak tertentu dengan perilaku yang tidak menyenangkan, misalnya dengan sering mengancam anak, padahal dengan sikap pemaaf atas perbuatan anak dapat menumbuhkan sikap untuk menerima anak apa adanya, lebih mengerti perkembangan anak dan sebagainya.

  •  Menghargai anak

Rasa dihargai merupakan salah satu aspek kebutuhan setiap individu yang perlu dipenuhi termasuk anak taman kanak-kanak. Sekecil-kecilnya kemampuan yang ditunjukkan anak, guru harus mampu menghargainya.Ungkapan terima kasih atas perilaku atau jasa yang sudah dilakukan  anak merupakan salah satu wujud penghargaan guru terhadap anak.

  • Memberi kebebasan pada anak

Anak usia taman kanak-kanak adalah sosok individu yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, anak memiliki sifat berpetualang dan tidak mengenal takut, dalam situasi apapun dan dimanapun anak tidak mengenal lelah, ingin selalu tahu dan ingin selalu mencoba. Untuk memfasilitasi berbagai sifat yang dimiliki anak taman kanak-kanak maka guru perlu memiliki sikap memberi kebebasan pada anak untuk mencoba, menemukan, memilih sesuatu sesuai dengan minat dan kebutuhannya, anak diberi kesempatan untuk mengambil keputusan sendiri sesuai dengan pola berpikir anak. Kebebasan yang diberikan guru dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan kreativitasnya.

  • Menciptakan hubungan yang akrab dengan anak

Memfasilitasi tumbuh kembang anak merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan guru taman kanak-kanak. Anak memiliki potensi untuk berkembang baik potensi fisik, intelektual, sosial, emosi, maupun bahasa. Pengembangan berbagai aspek perkembangan ini tidak lepas dari pengaruh lingkungan yang ada disekitar anak termasuk bagaimana pola interaksi yang terjadi antara anak dan guru. Guru perlu menciptakan hubungan yang akrab dan menyenangkan dengan anak agar dapat mendorong pencapaian perkembangan seperti yang diharapkan

Cari Artikel Lainnya