Home » Kongkow » Kesehatan » Dikupas vs Makan Dengan Kulitnya, Mana Cara Makan Buah yang Paling Sehat?

Dikupas vs Makan Dengan Kulitnya, Mana Cara Makan Buah yang Paling Sehat?

- Rabu, 11 Juli 2018 | 10:50 WIB
Dikupas vs Makan Dengan Kulitnya, Mana Cara Makan Buah yang Paling Sehat?

Ada dua jenis orang di dunia ini: mereka yang doyan makan buah bersama kulitnya dan mereka yang harus mengupasnya terlebih dulu sebelum melahapnya. Meski begitu, buah lainnya ternyata lebih baik jika dimakan tanpa dikupas. Jadi, cara makan buah mana yang terbaik? Dikupas atau dimakan utuh bersama kulitnya?

Apakah buah kupas selalu lebih sehat?

Sebenarnya, yang manapun cara favorit Anda untuk makan buah tidak terlalu masalah. Yang penting adalah Anda tetap sebisa mungkin mengonsumsi buah setiap hari. Meski begitu, mengupas kulit buah bisa membuat Anda kehilangan sejumlah nutrisi yang penting bagi tubuh.

Ya. Kebanyakan orang menganggap bahwa daging buah adalah bagian yang paling bergizi. Anggapan ini kurang tepat, lho! Justru, kandungan vitamin, mineral, dan senyawa lainnya yang bermanfaat paling banyak tersimpan di kulit buah. Dengan mengupas kulitnya, Anda malah akan kehilangan sekitar sepertiga dari nutrisi tersebut.

Misalnya saja apel. Satu buah apel utuh dengan kulitnya bisa mengandung vitamin K lebih dari 332%, vitamin C lebih dari 142%, kalsium 20% lebih banyak, dan hingga kalium 19% lebih banyak daripada apel yang sudah dikupas. Kenapa nilai gizi keduanya bisa berbeda, padahal masih sama-sama apel?

Hal ini disebabkan oleh kandungan air dalam daging buah yang bisa menguap setelah dikupas. Hilangnya kandungan air dapat mengganggu keseimbangan pH beberapa buah, sehingga bisa menghilangkan kandungan nutrisinya. Beberapa vitamin dan mineral yang tidak tahan panas juga bisa menguap setelah buah dikupas dan dipotong, seperti vitamin C.

Selain memiliki kandungan gizi yang lebih komplit, masih ada banyak lagi manfaat yang bisa Anda dapat dari makan buah-buahan masih dengan kulitnya.

Makan kulit buah tinggi kandungan seratnya

Kulit buah mengandung lebih banyak serat daripada dalam dagingnya, terutama jenis serat yang tidak larut air. Satu buah apel utuh, misalnya, mengandung hingga 2,4 gram serat. Setengah dari jumlah tersebut terkandung di dalam kulitnya.

Asupan serat tidak larut dapat membantu mencegah dan mengobati sembelit. Terlebih, kandungan serat yang tinggi pada kulit buah mampu membuat Anda merasa kenyang lebih lama daripada makan buah yang sudah dikupas. Rasa kenyang ini akhirnya mengurangi asupan kalori yang Anda konsumsi sehingga berdampak pada penurunan berat badan.

Kulit buah juga mengandung porsi serat larut air yang cukup tinggi. Pectin, salah satu jenis serat larut air dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengontrol gula darah. Pectin dapat Anda temukan di kulit apel, buah-buahan beri (stroberi, blackberry, raspberry), persik (peach), ceri, anggur, dan jeruk.

Kulit buah mengandung antioksidan tinggi

Penelitian membuktikan bahwa kandungan antioksidan dalam buah lebih terkonsentrasi pada bagian kulitnya. Sebuah studi menemukan bahwa tingkat antioksidan pada kulit buah bisa 328 kali lebih tinggi dibandingkan di dalam daging buah itu sendiri.

Antioksidan itu sendiri berperan untuk melawan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan biang keladi radang sendi, penyakit jantung, aterosklerosis, stroke, hipertensi, tukak lambung, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, hingga kanker. Penelitian menemukan bahwa memakan apel dengan kulitnya lebih efektif membunuh sel kanker dibandingkan dengan yang sudah dikupas.

Namun ternyata..

Kulit buah mengandung pestisida

Kulit buah memang mengandung banyak manfaat, tetapi perlu diperhatikan bahwa pestisida juga terkandung pada kulit buah. Namun ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Perlu diingat bahwa kadar pestisida di permukaan kulit buah dan sayuran tidaklah tinggi dan membahayakan. Oleh karena itu, bagi Anda yang tetap ingin mengonsumsi buah dengan kulitnya tidak perlu khawatir karena hal ini tidak akan memberikan efek negatif pada tubuh.

Cara termudah untuk menghilangkan pestisida pada kulit buah dengan mencucinya. Penelitian menyatakan bahwa sekitar 41 persen pestisida yang menempel pada buah akan hilang jika buah dicuci bersih dengan air mengalir. Jangan lupa untuk menggosok permukaan buah dengan tangan atau sikat yang lembut.

Pastikan juga untuk membersihkan bagian pangkal buah seperti tangkai dan ujung-ujung tersembunyi tempat kuman biasanya berkumpul. Anda juga perlu memerhatikan bagian buah yang terlihat bonyok atau rusak. Bersihkan dan potong bagian tersebut karena bakteri bisa berkembang di dalamnya.

Akan tetapi, satu hal yang tidak boleh luput dilakukan sebelum mencuci buah adalah mencuci tangan Anda terlebih dulu.

Buah apa saja yang bisa dimakan dengan kulitnya dan yang tidak?

Memang, sih, beberapa buah seperti salak, rambutan, semangka, nanas, atau durian jelas tidak bisa dimakan bersama kulitnya (kecuali jika Anda bernyali). Namun pada dasarnya, hampir kebanyakan buah bisa Anda makan langsung dengan kulitnya. Sebagai contoh: apel, kiwi, pisang, beri-berian, dan pir.

Kembali lagi, makan buah dengan atau tanpa kulitnya adalah pilihan dan selera masing-masing. Namun, jika Anda bisa mendapatkan manfaat berlimpah dari mengonsumi buah dengan kulitnya, kenapa tidak mencobanya?

Cari Artikel Lainnya