Bantu Nelayan Tangkap Banyak Ikan, Mahasiswa UNM Kembangkan “Lacuba”

Nelayan yang kebutuhan sehari-harinya bergantung pada hasil laut, banyak yang mengandalkan alat tangkap ikan sederhana untuk memperoleh ikan di laut. Penggunaan alat tangkap ini kadang membuat nelayan sulit untuk mendapatkan ikan. Sehingga tak jarang diantara mereka melakukan kegiatan ilegal seperti menggunakan pukat harimau dan pengeboman di laut.

 Kondisi ini mendorong mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (FT UNM) membantu nelayan dalam memperoleh ikan di laut. Mereka mengembangkan teknologi LACUBA (Lampu Celup di Bawah Air). Teknologi ini diterapkan di Desa Cilellang, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

 Nurul Awalia, ketua tim PKM mengatakan, Lacuba merupakan sebuah lampu yang dicelupkan ke dalam air. Lampu ini mampu menarik perhatian ikan-ikan di laut untuk mendekat dan berkumpul ke jaring, namun tetap ramah lingkungan.

 “Alat ini kami terapkan di Desa Cilellang agar para nelayan di Desa Cilellang dapat memperoleh hasil laut yang banyak tanpa melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada ekosistem laut,” kata mahasiswi semester tiga prodi PTIK jurusan Teknik Elektro ini.

 Nurul berharap, masyarakat nelayan khususnya mitra tim PKM Desa Cilellang dapat memperoleh hasil laut yang banyak. Sehingga tidak ada lagi tindakan ilegal seperti pengeboman ikan-ikan di laut.

 Inovasi Nurul dan kawan-kawan ini diberi judul “Penerapan Teknologi Fish Caller LACUBA (Lampu Celup Bawah Air) pada Masyarakat Nelayan di Desa Cilellang Kabupaten Barru” pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2018. Dengan bimbingan Dr. Mustari S. Lamada, S. Pd., M.T., mereka berharap bisa berlanjut dan lolos hingga ke PIMNAS 2018.