Home » Materi » Seni Budaya & Prakarya » Makanan Khas Jawa Timur Paling Terkenal

Makanan Khas Jawa Timur Paling Terkenal

- Selasa, 02 Agustus 2022 | 15:00 WIB
Makanan Khas Jawa Timur Paling Terkenal

Ragam Budaya Indonesia sangat mempengaruhi aneka kebudayaan di setiap daerahnya, termasuk Jawa Timur. Salah satu bentuk keragaman itu adalah makanan tradisionalnya. 

Makanan khas Jawa timur biasanya cenderung memiliki cita rasa gurih dan agak pedas. Beberapa makanan khas Jawa Timur yang terkenal antara lain Rawon, Rujak Cingur, Soto Lamongan, Pecel Madiun, Nasi Tempong dan masih banyak lainnya.

Mungkin buat kalian warga Jawa Timur atau yang sudah berkunjung ke daerah Jawa Timur kenal dengan beberapa makanan khas dari Jawa Timur ini. 

Baca juga:

Lagu Daerah Jawa Timur dan Maknanya

Tari Remo dan Makna Setiap Gerakannya

Makanan Khas Jawa Timur 

1. Rawon

Rawon adalah makanan khas Jawa Timur yang paling terkenal. Makanan ini identik dengan kuahnya yang hitam. Warna hitam pada rawon ini berasal dari bumbu khas yaitu kluwek. Rasa rawon sangat ramah bagi Anda yang tidak suka pedas. Makanan tradisional khas Jawa Timur ini akan semakin nikmat disantap dengan nasi putih, kerupuk, serta lauk pelengkap seperti telur asin.

2. Kupang

Makanan tradisional khas Jawa Timur berikutnya adalah Kupang. Kupang sangat mudah ditemukan di daerah Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan. Makanan ini terbuat dari kupang putih, yaitu sejenis hewan laut seperti kerang. Kupang putih ini biasanya disajikan dengan Lento, pelengkap rasa yang terbuat dari singkong.

3. Rujak Cingur

Rujak Cingur termasuk makanan khas dari kota Surabaya. Cingur sendiri merupakan daging pada mulut sapi yang direbus. Rujak cingur adalah sajian bumbu kacang serta petis yang diulek, lalu dicampur dengan irisan tempe, tahu, timun, nanas, lontong, juga sayuran. Mungkin awalnya kamu merasa jijik, namun jangan salah, makanan khas Jawa Timur yang satu ini sangat nikmat dan bikin ketagihan lho..

4. Pecel Madiun

Pecel Madiun adalah makanan tradisional khas Jawa Timur yang berisi berbagai macam sayuran yang direbus lalu diberi bumbu sambel kacang. Jenis sayuran yang ada di dalamnya antara lain kacang panjang, tauge, mentimun, serta daun singkong. Juga tidak ketinggalan, salah satu pelengkap dalam makanan ini adalah peyek kacang.

5. Soto Lamongan

Makanan ini secara tampilan hampir sama dengan soto pada umumnya. Namun, ada satu bahan yang sangat khas di soto ini, yaitu koya. Koya adalah jenis bubuk gurih yang dibuat dari bawang putih dan kerupuk udang.

6. Bakso Malang

bakso mungkin sudah banyak tersedia di tiap kota. Namun, berbeda dengan bakso Malang. Bakso khas kota Malang memiliki cita rasa yang sangat nikmat dan unik. Salah satu keunikan dari bakso Malang ada pada bahan mie yang digunakan. Mie pada bakso Malang sekilas mirip mie soun namun cenderung berwarna biru kehijauan.

7. Nasi Tempong

Nasi Tempong adalah makanan tradisional khas Jawa Timur yang berasal dari Banyuwangi. Isi dari makanan ini terdiri dari sayuran rebus, tahu goreng, nasi panas, tempe goreng, ikan asin, dadar jagung, dan dilengkapi sambal mentah. Nahh yang menjadi pembeda dan khas dari Nasi Tempong ini adalah sambalnya itu lho, cobain deh...

8. Bebek Songkem

Selain bebek sinjay, Madura punya kuliner lain namanya bebek songkem. Masakan ini diklaim sebagai bebek yang sehat dan bebas kolesterol. Sebab, bebek songkem diolah dengan cara dikukus tanpa menggunakan air, namun menggunakan pelepah pisang. Penggunaan pelepah tersebut yang dapat mengurangi kandungan lemak dan kolesterol pada bebek songkem. Bebek songkem ini disajikan dalam dua varian, yaitu bebek songkem kukus dan goreng. 

9. Rujak Soto

Rujak Soto merupakan makanan khas Jawa Timur yang juga berasal dari Banyuwangi. Rujak Soto ini merupakan perpaduan antara rujak dan soto kuning. Rujak Soto menjadi salah satu makanan khas jawa timur yang disukai banyak orang.

10. Lontong Balap

Lontong balap berisi lontong yang diiris dan diberi irisan tahu, remasan lentho, serta taoge. Lalu, mengapa diberi nama lontong ‘Balap’? Sebab, pada dahulu kala, para penjual lontong saling berebut pembeli yang ada di pasar. Akhirnya, para penjual lontong ini terkesan ‘balapan’ untuk mencapai tujuan akhirnya yaitu pasar Wonokromo, Surabaya.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya