Home » Kongkow » Inovasi » Mahasiswa STPP Bogor Ciptakan Mesin Penyiang Padi

Mahasiswa STPP Bogor Ciptakan Mesin Penyiang Padi

- Kamis, 01 Maret 2018 | 12:00 WIB
Mahasiswa STPP Bogor Ciptakan Mesin Penyiang Padi

Dua mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor, Jawa Barat, menciptakan mesin sederhana yang berfungsi untuk menyiang sekaligus memupuk padi di sawah. Mesinnya yang diberi nama Si Tepuk, singkatan dari siang terus pupuk, itu merupakan karya Aceng Muhammad Badrudin Muttaqin bersama Dani Kurnia. Si Tepuk menggunakan daya listrik dari baterai yang sudah dapat diproduksi di Indonesia.

Mesin ini mengombinasikan kegiatan penyiangan dan pemupukan. Prinsip kerjanya adalah pisau pemotong berfungsi untuk memotong gulma sampai pada akarnya. Mesin dilengkapi roda pertama yang berfungsi untuk membenamkan gulma yang telah terpotong. Corong pengeluaran pupuk berfungsi untuk menaburkan pupuk di dekat akar tanaman dan roda belakang berfungsi untuk membenamkan pupuk yang telah ditebarkan.

Menurut Aceng, konsep pembuatan mesin penyiang dan pemupuk padi tersebut telah dimulai sejak bulan Oktober 2017 hingga Januari 2018. Proses pembuatan berlangsung kurang lebih dua minggu lamanya. Kami membuat mesin bekerja sama dengan bengkel las.

Latar belakang pembuatan alat pertanian tersebut berdasarkan pengalaman dengan petani ketika praktik lapang ternyata ada petani yang memupuk padi tidak melakukan penyiangan terlebih dahulu dengan alasan rumput masih kecil sehingga susah dilakukan penyiangan. Padahal, jika dilihat dari tujuan dari dua kegiatan itu adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dengan penyerapan unsur hara yang tepat sasaran. Sejak itu mulai terpikir oleh kami untuk membuat alat pertanian ini.

Si Tepuk telah diikutsertakan dalam Kompetisi Penemu Muda Teknologi Pertanian bertajuk Agriventor 2017 yang diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita). Aceng mengatakan kompetisi tersebut diikuti oleh 36 tim penemu muda seluruh Indonesia. Tanggal 20 Februari 2018 tim mempresentasikan hasil temuannya kepada juri.

Dani Kurnia menjelaskan ketertarikan mereka mengikuti lomba tersebut mendorong mereka untuk menciptakan alat sederhana yang bermanfaat untuk sektor pertanian. Sebagai mahasiswa jurusan penyuluh pertanian, kami termotovasi untuk menciptakan alat yang bisa digunakan oleh petani. Mesin Si Tepuk sebagai aksi nyata mahasiswa STPP Bogor untuk memajukan pertanian Indonesia.

Dani menambahkan banyak masukan yang mereka terima dari tim juri kompetisi. Alat tersebut memerlukan lebih banyak uji coba sehingga bisa betul-betul digunakan oleh petani.

Cari Artikel Lainnya